Studi Historis Tentang Peranan Kadi dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Bone

Main Author: Ridhwan, Ridhwan
Format: Report NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/685/1/full.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/685/
ctrlnum 685
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repositori.uin-alauddin.ac.id/685/</relation><title>Studi Historis Tentang Peranan Kadi dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Bone</title><creator>Ridhwan, Ridhwan</creator><subject>297.7 Perkembangan Islam</subject><description>Masalah yang diteliti dalam disertasi ini adalah (1) bagaiman proses islamisasi di Bone? (2) bagaimana sejarah perkembangan lembaga syara&#x2019; di Kerajaan Bone? (3) bagaimana akar dan corak keilmuan Kadi Bone? dan (4) Bagaimana usaha yang dilakukan Kadi dalam mengembangkan pendidikan Islam di Bone? Tujuan penelitian disertasi ini adalah (1) menggambarkan proses islamisasi di Kerajaan Bone, (2) menggambarkan sejarah perkembangan lembaga kekadian di Kerajaan Bone, (3) menggambarkan akar dan corak keilmuan Kadi Bone dan (4) menggambarkan bentuk usaha yang dilakukan Kadi dalam mengembangkan pendidikan Islam di Kerajaan Bone. &#xD; Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah dengan objek kajian sejarah pendidikan Islam yang berlokasi di Bone. Pendekatan utama dalam penelitian ini adalah pendekatan sejarah. Selain itu, digunakan pula ilmu-ilmu lainnya sebagai pendekatan, yakni pedagogi, teologi, sosiologi, dan antropologi, sehingga dapat juga disebut sebagai pendekatan multidisipliner. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Dalam mengumpulkan data digunakan beberapa metode, yakni kutipan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri, ditambah dengan alat-alat eletronik untuk kepentingan dokumentasi gambar dan wawancara, kemudian digunakan pula daftar pertanyaan. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Mengujian keabsahan data dilakukan dengan cara yakni kritik eksternal dan internal. &#xD; Hasil penelitian ini adalah (1) penerimaan Islam di Kerajaan Bone melalui dua tahap, yakni tahap damai dan tahap perang. Kerajaan Bone menerima Islam sebagai agama resmi Kerajaan Bone setelah kalah perang melawan Gowa pada tanggal 23 Nopember 1611 M bertepatan dengan 20 Ramadhan 1020 H, (2) lembaga syara&#x2019; baru berdiri setelah 28 tahun penerimaan Islam di Kerajaan Bone tahun 1639 M, yakni ketika Fakih Amrullah dikirim oleh Raja Gowa ke-12 Sultan Malikussaid untuk menjadi Kadi pertama di Kerajaan Bone. Sepanjang sejarahnya Kadi Bone dijabat sebanyak duapuluh kali, dengan delapanbelas orang kadi, sebab satu orang di antaranya menjabat sebanyak tiga kali, (3) keilmuan Kadi Bone bersumber dari Haramayn, khususnya Mekah. Sembilan dari delapanbelas Kadi Bone diketahui pernah melanjutkan pendidikan di Mekah. Dengan latar belakang akar keilmuan tersebut, maka keilmuan mereka bercorak neosufisme, dan (4) bentuk usaha Kadi Bone dalam mengembangkan pendidikan Islam adalah a) memantapkan integrasi sara&#x2019; dalam sistem panngaderreng, b) menjadi penggerak utama tumbuh dan berkembangannya pengajian Al-Qur&#x2019;an dan pengajian kitab kuning di masjid, baik di pusat kerajaan maupun di beberapa wilayah kerajaan (palili Bone), c) menjadi salah seorang pendiri Madrasah Amiriyah Islamiyah tahun 1933, d) menyediakan fasilitas dan terlibat dalam proses pembelajaran IAIN Alauddin Filial Bone tahun 1967 yang kini berubah menjadi STAIN Watampone, dan e) menjadi salah seorang inisiator berdirinya Ma&#x2019;had Hadis Biru, yang kini berubah nama menjadi Pondok Pesantren Modern Al-Junaidiyah. Dengan demikian para Kadi Bone dapat dipandang sebagai penggerak dinamika sosial umat Islam di Bone. Para Kadi Bone tidak hanya berhasil menjalankan fungsi politiknya sebagai penasehat raja atau sultan dan perangkat kerajaan dalam melaksanakan peradilan syariat Islam, namun mereka juga berhasil tampil sebagai inisiator sekaligus praktisi pendidikan Islam di Bone, baik pada tahap informal maupun tahap formal. &#xD; Implikasi penelitian adalah kiranya penting untuk kembali membangun sinergi dinamis antara Islam sebagai doktrin wahyu dan dinamika sosial yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal. Pembelajaran pendidikan agama Islam hendaknya mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal (local genius) di mana proses pembelajaran itu berlangsung. Tema-tema yang ada dalam materi pendidikan agama Islam seharusnya diformulasi sedemikian rupa agar selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal dan mesti disugesti agar menjadi budaya di lingkungan keluarga maupun di masyarakat. Antara para pengambil kebijakan dan praktisi pendidikan Agama Islam, seharusnya mulai mempertimbangkan kembali peran ulama, kiai, atau anregurutta serta tokoh-tokoh adat sebagai mitra dalam proses pengambilan keputusan dalam upaya pengembangan pendidikan Islam di Bone</description><date>2014</date><type>Report:Report</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>ind</language><identifier>http://repositori.uin-alauddin.ac.id/685/1/full.pdf</identifier><identifier> Ridhwan, Ridhwan (2014) Studi Historis Tentang Peranan Kadi dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Bone. Doktoral (S3) thesis, Univeritas Islam Negeri Alauddin Makassar. </identifier><recordID>685</recordID></dc>
language ind
format Report:Report
Report
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Ridhwan, Ridhwan
title Studi Historis Tentang Peranan Kadi dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Bone
publishDate 2014
topic 297.7 Perkembangan Islam
url http://repositori.uin-alauddin.ac.id/685/1/full.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/685/
contents Masalah yang diteliti dalam disertasi ini adalah (1) bagaiman proses islamisasi di Bone? (2) bagaimana sejarah perkembangan lembaga syara’ di Kerajaan Bone? (3) bagaimana akar dan corak keilmuan Kadi Bone? dan (4) Bagaimana usaha yang dilakukan Kadi dalam mengembangkan pendidikan Islam di Bone? Tujuan penelitian disertasi ini adalah (1) menggambarkan proses islamisasi di Kerajaan Bone, (2) menggambarkan sejarah perkembangan lembaga kekadian di Kerajaan Bone, (3) menggambarkan akar dan corak keilmuan Kadi Bone dan (4) menggambarkan bentuk usaha yang dilakukan Kadi dalam mengembangkan pendidikan Islam di Kerajaan Bone. Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah dengan objek kajian sejarah pendidikan Islam yang berlokasi di Bone. Pendekatan utama dalam penelitian ini adalah pendekatan sejarah. Selain itu, digunakan pula ilmu-ilmu lainnya sebagai pendekatan, yakni pedagogi, teologi, sosiologi, dan antropologi, sehingga dapat juga disebut sebagai pendekatan multidisipliner. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Dalam mengumpulkan data digunakan beberapa metode, yakni kutipan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri, ditambah dengan alat-alat eletronik untuk kepentingan dokumentasi gambar dan wawancara, kemudian digunakan pula daftar pertanyaan. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Mengujian keabsahan data dilakukan dengan cara yakni kritik eksternal dan internal. Hasil penelitian ini adalah (1) penerimaan Islam di Kerajaan Bone melalui dua tahap, yakni tahap damai dan tahap perang. Kerajaan Bone menerima Islam sebagai agama resmi Kerajaan Bone setelah kalah perang melawan Gowa pada tanggal 23 Nopember 1611 M bertepatan dengan 20 Ramadhan 1020 H, (2) lembaga syara’ baru berdiri setelah 28 tahun penerimaan Islam di Kerajaan Bone tahun 1639 M, yakni ketika Fakih Amrullah dikirim oleh Raja Gowa ke-12 Sultan Malikussaid untuk menjadi Kadi pertama di Kerajaan Bone. Sepanjang sejarahnya Kadi Bone dijabat sebanyak duapuluh kali, dengan delapanbelas orang kadi, sebab satu orang di antaranya menjabat sebanyak tiga kali, (3) keilmuan Kadi Bone bersumber dari Haramayn, khususnya Mekah. Sembilan dari delapanbelas Kadi Bone diketahui pernah melanjutkan pendidikan di Mekah. Dengan latar belakang akar keilmuan tersebut, maka keilmuan mereka bercorak neosufisme, dan (4) bentuk usaha Kadi Bone dalam mengembangkan pendidikan Islam adalah a) memantapkan integrasi sara’ dalam sistem panngaderreng, b) menjadi penggerak utama tumbuh dan berkembangannya pengajian Al-Qur’an dan pengajian kitab kuning di masjid, baik di pusat kerajaan maupun di beberapa wilayah kerajaan (palili Bone), c) menjadi salah seorang pendiri Madrasah Amiriyah Islamiyah tahun 1933, d) menyediakan fasilitas dan terlibat dalam proses pembelajaran IAIN Alauddin Filial Bone tahun 1967 yang kini berubah menjadi STAIN Watampone, dan e) menjadi salah seorang inisiator berdirinya Ma’had Hadis Biru, yang kini berubah nama menjadi Pondok Pesantren Modern Al-Junaidiyah. Dengan demikian para Kadi Bone dapat dipandang sebagai penggerak dinamika sosial umat Islam di Bone. Para Kadi Bone tidak hanya berhasil menjalankan fungsi politiknya sebagai penasehat raja atau sultan dan perangkat kerajaan dalam melaksanakan peradilan syariat Islam, namun mereka juga berhasil tampil sebagai inisiator sekaligus praktisi pendidikan Islam di Bone, baik pada tahap informal maupun tahap formal. Implikasi penelitian adalah kiranya penting untuk kembali membangun sinergi dinamis antara Islam sebagai doktrin wahyu dan dinamika sosial yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal. Pembelajaran pendidikan agama Islam hendaknya mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal (local genius) di mana proses pembelajaran itu berlangsung. Tema-tema yang ada dalam materi pendidikan agama Islam seharusnya diformulasi sedemikian rupa agar selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal dan mesti disugesti agar menjadi budaya di lingkungan keluarga maupun di masyarakat. Antara para pengambil kebijakan dan praktisi pendidikan Agama Islam, seharusnya mulai mempertimbangkan kembali peran ulama, kiai, atau anregurutta serta tokoh-tokoh adat sebagai mitra dalam proses pengambilan keputusan dalam upaya pengembangan pendidikan Islam di Bone
id IOS3661.685
institution UIN Alauddin Makassar
affiliation onesearch.apptis.or.id
institution_id 497
institution_type library:university
library
library UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar
library_id 627
collection Repository UIN Alauddin Makassar
repository_id 3661
subject_area Islam/Agama Islam
Religious Education/Pendidikan Keagamaan, Pendidikan Agama
Humanities/Humanisme
Islam and Social Sciences/Islam dan Ilmu-ilmu Sosial
city GOWA
province SULAWESI SELATAN
repoId IOS3661
first_indexed 2017-07-11T03:29:11Z
last_indexed 2017-07-11T03:29:11Z
recordtype dc
_version_ 1763195769676890112
score 17.538404