Mahar dan Doi Paccandring Perspektif Hadis Nabi SAW.(Suatu Kajian Living Sunnah pada Masyarakat Desa Tumpiling Kec. Wonomulyo Kab. Polewali Mandar)

Main Author: Arif, Muhammad
Format: Report NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6777/1/Muhammad%20Arif_opt.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6777/
Daftar Isi:
  • Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara hadis mahar dan tradisi praktek pemberian mahar dan doi paccandring atau doi padai pada masyarakat Desa Tumpiling Kec. Wonomulyo Kab. Polewali Mandar secara subtansialnya tidaklah bertentangan diakibatkan karena kedua belah pihak saling meyepakati. Sedangkan mengenai ketentuan berwalimah, pada masyarakat Desa Tumpiling walimah diartikan sebagai pesta perkawinan. Hal ini sehubungan dengan penyediaan sejumlah doi padai atau doi paccandring untuk membiayai jalannya pesta perkawinan. Hanya saja seiring berkembangnya zaman maka jumlah doi paccandring atau doi padai dari zaman ke zaman semakin tinggi. Karena semakin tinggi pula harga bahan pokok di pasaran maka permintaan doi paccandring atau doi padai pun juga tinggi. Hal inilah yang salah satunya melatar belakangi tingginya jumlah doi paccandring atau doi padai.