Makna ‘Sunrang Butta’(Studi Pada adat Makassar di Desa Kayuloe Barat Kec. Turatea Kab. Jeneponto)
Main Author: | Sari, Ayu Lestari |
---|---|
Format: | Report NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6541/1/Ayu%20Lestari%20Sari.pdf http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6541/ |
Daftar Isi:
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisiSunrang Butta dimaknai sebagai (1)Tradisi turun temurun yang wajib dipenuhi dalam melangsungkan sebuah pernikahan.(2)Sunrang Butta sebagai simbol penghidupan atau sumber mata pencaharian.(3)Sebagian masyarakat menganggap bahwa Sunrang Butta adalah ajang gengsi dan penentuan status sosial. Hubungan yang terjalin antara si pelaku tradisi Sunrang Buttadengan masyarakat sekitaryaitu (1) Cenderung harmonis dengan masyarakat sekitar (2)keharmonisan akan tercoreng ketika ada dua keluarga yang akan melangsungkan pernikahan lantas pihak laki-laki tidak menyanggupi Sunrang Butta yang dipatok keluarga perempuan. Implikasi dari penelitian iniadalah (1) Terpeliharanya tradisi Sunrang Butta dan nilai dari tradisi tersebut tanpa menjadikan Sunrang Butta sebagai ajang gengsi dan peningkatan status sosial.(2)Terjalinnya hubungan yang harmonis antara pelaku tradisi Sunrang Butta di desa Kayuloe Barat serta terpeliharanya nilai-nilai luhur yang telah turun-temurun tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam.