Wawasan Al-Qur’an tentang al-Falāḥ(Suatu Kajian Tafsir Mauḍū‘ī)

Main Author: Abdullah, Dudung
Format: Report NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/572/1/DUDUNG%20ABDULLAH.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/572/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas tentang masalah keberuntungan (al-falāḥ), baikuntuk kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Permasalahan pokok dalampenelitian ini adalah “bagaimana wawasan Al-Qur’an tentang al-falāḥ”. Pokokpermasalahan ini dijabarkan dalam bentuk sub-sub masalah yaitu : (1) bagaimanaesensi al-falāḥ dalam Al-Qur’an? (2) bagaimana eksistensi al-falāḥ dalam Al-Qur’an? (3) bagaimana urgensial-falāḥdalam Al-Qur’an? Permasalahan di atas dijawab melalui pendekatan ilmu tafsir dengan metodetafsir mauḍū‘ī. Metode penelitian ini menggunakan langkah-langkah tafsir mauḍū‘īdengan analisis semantik yang komprehensif dengan teknik-teknik interpretasisebagai berikut: interpretasi tekstual, interpretasi linguistik, interpretasi sosiohistoris,interpretasi sistemik, interpretasikultural dan interpretasi ganda. Hasil temuan, penelitian menyatakan esensi al-falāḥ dalam Al-Qur’anmemiliki multi makna antara lain: berupa materil dan immateril, yang dirasakan didunia atau di akhirat nanti. Di dunia berupa harta kekayaan hasil peniagaan, hasilbekerja sebagai mata pencaharian yang memberi keuntungan finansial.Keberuntungan immateril seperti kebersihan jiwa, sisi rohani yang akan memanduberbuat kebajikan. keberuntungan di akhirat berupa ampunan Allah, keridaan-Nyadan pahala berupa kenikmatan surga yang abadi. Eksistensi al-falāḥbaru tampakketika makna al-falāḥ berhubungan dengan orang yang mendapatkannya (al-muflihūn), dan ketika berhubungan dengan usaha atau perbuatan baik untukmendapatkanal-falāḥ tersebut.Demikianal-falāḥ juga tampak ketika diperhadapkandengan orang-orang yang gagal memperolehal-falāḥseperti yang zalim, yang kafirdan sebagainya.Urgensi al-falāḥ ditandai dengan banyaknya ayat Al-Qur’an yangmemuat titah dan seruan untuk mendapatkan al-falāḥ. Titah tersebut senantiasadiingatkan berulang-ulang “hayya ‘alā al-ṣalāh hayya ‘ala al-falāḥ” bersamaandengan ibadah yang paling utama salat.Al-falāḥ ini diperlukan baik untuk kehidupandi dunia maupun kehidupan akhirat. Penelitian ini berimplikasi positif terhadap masyarakat secara teoretis dansecara praktis, antara lain meningkatnya pemahaman mereka terhadap konsep-konsepAl-Qur’an dengan benar tentang keberuntungan, untuk selanjutnya dipraktekkandalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu perlu penyebarluasan melalui pembelajaranformal atau non formal.