Al-Sidq dalam Al-Qur'an (Suatu Kajian Tafsir Maudu'i)

Main Author: Wahidah, Fatira
Format: Report NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/565/1/FATIRAH%20WAHIDAH.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/565/
Daftar Isi:
  • Disertasi yang berjudul al-sidq dalam al-Qur’an: suatu tinjauan tafsir maudu'i ini mengkaji tentang al-sidq dalam al-Qur’an yang bertujuan menemukan gambaran mengenai hakikat, wujud dan urgensi al-sidq yang terdapat dalam al-Qur’an. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun metode pengumpulan data yang dipergunakan bercorak kepustakaan atau library research. Sumber utamanya adalah kitab suci al-Qur’an, sedangkan sumber sekundernya adalah berbagai kitab tafsir karya para ulama. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu tafsir. Sesuai dengan objek yang menjadi kajian dalam penelitianini yang menyangkut ayat-ayat al-Qur’an mengenai al-s}idq maka metode yang digunakan adalah metode maudu’i yaitu mencari jawaban al-Qur’an mengenai tema tertentu dengan jalan menghimpun seluruh atau sebagian ayat-ayat dari beberapa surah yang berbicara tentang tema tersebut untuk kemudian dikaitkan satu dengan lainnya sehingga pada akhirnya diambil kesimpulan menyeluruh tentang masalah tersebut menurut pandangan al-Qur’an.. Dalam al-Qur’an ditemukan bahwa dalam al-Qur’an terdapat beberapa jenis al-Sidq yaitu al-sidq dalam niat, al-sidq dalam perkataan, al-sidq dalam memenuhi janji, dan al-sidq dalam perbuatan.al-Sidq juga ternyata berdimensi kepada beberapa aspek yaitu (1) dimensi sosial kemasyarakatan. (2) Dimensi politik, bahwa al-sidqsangat dibutuhkan dalam kehidupan membangun politik yang bermartabat dan terhormat. (3) Dimensi ekonomi juga sifat al-s}idqsangat urgen direalisasikan. (4)Dimensi pendidikan sifat al-sidq menjadi amat penting karena disinilah akan lahir anak-anak bangsa yang akan membangun peradaban yang beradab sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan sunnah rasulullah saw. (5) Dimensi intelektual. (6) Dimensimoral.(7) Dimensi sejarah. Subjek al-sidq dalam al-Qur’an adalah Allah swt, Nabi Muhammad saw., para Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad saw. serta orang yang beriman dan bertakwa. Urgensi al-sidq dapat memberikan pengaruh positifdalam kehidupan duniawi yaitu teguh dan tegar atas apa yang dicita-citakannya, memiliki etos kerja yang tinggi, keimanannya semakin bertambah, senantiasa memohon ampun kepada Allah, kebenaran yang dimilikinya akan mengantarkannya pada ketaatan dan mendapat kepercayaan dari orang lain. Demikian pula para pelaku al-Sidq akan mendapatkan ganjaran di akhirat yaitu memperoleh ampunan, pahala yang besar, surga, keridaan Allah serta keberuntungan yang besar. Penelitian berimplikasi terhadap beberapa pertimbangan yaitu:(a) Perlu kiranya para pengambil kebijakan untuk membudayakan sifat al-sidq dalam semuadimensi kehidupan,karena al-sidq dibutuhkan oleh semua manusia yang memang menjadi fitrah dirinya untuk berlaku al-sidq dalam hidupnya.(b) Internalisasi sifat al-sidq haruslah dilakukan secara masif dan menyeluruh, agar pengaruhnya dalam masyarakat terasa dan akan menjadi bagian dari tradisi dan budaya manusia itusendiri.(c)Sifatal-sidq semakin menjadi urgen untuk diwujudkan dalam kehidupan saat ini ketika bangsa Indonesia khususnya dan mungkin bangsa-bangsa lainnya dilanda banyak masalah yang berdimensi kejujuran yang amat rapuh. Kebohonganmenjadi hal yang lumrah, sementara jujur dianggap hal yang asing.Oleh karena itu perlu adanya upaya sungguh-sungguh untuk mewujudkan budaya al-s}idq dalamsemua dimensi kehidupan dan dalam berbagai ranah kehidupan dan aktivitas manusia.