Hubungan Tingkat Pengetahuan Pengawas Menelan Obat dengan Keteraturan Berobat Pasien Tuberkulosis Paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar Tahun 201

Main Author: Hamidah, Hamidah
Format: Report NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4189/1/HAMIDAH_opt.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4189/
Daftar Isi:
  • Mycobacterium tuberculosis penyebab tuberkulosis (TB paru) telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. Di Indonesia, setiap empat menit satu orang meninggal akibat TB paru. Pengobatan pada TB paru menggunakan paduan obat anti tuberkulosis (OAT) jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh pengawas menelan obat (PMO). Oleh karena itu PMO sangat perlu memiliki pengetahuan yang baik mengenai pengobatan TB paru. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai (p) = 0,015 pada batas kemaknaan (α) = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan PMO dengan keteraturan berobat pasien TB Paru. Berdasarkan hasil analisa data, maka kesimpulan dari penelitian ini yaitu, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan PMO dengan keteraturan berobat pasien TB paru. Saran penulis kepada BBKPM Makassar agar memberikan penyuluhan secara berkala tentang penyakit TB paru kepada PMO, baik penyuluhan secara individu yang dilakukan setiap bulan, maupun penyuluhan secara berkelompok yang dilakukan minimal setiap 6 bulan.