Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Pencegahan Infeksi Nosokomial di Bangsal Penyakit dalam RSU Haji Makassar

Main Author: Nirmawati, Nirmawati
Format: Report NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3514/1/NIRMAWATI.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3514/
Daftar Isi:
  • Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang terjadi di rumah sakit atau di tempat pelayanan kesehatan lain, yang disebabkan oleh mikroba yang berasal dari rumah sakit. Data infeksi nosokomial yang diperoleh dari RSU Haji Makassar pada tahun 2009 adalah 11,38 persen dan terjadi peningkatan di tahun 2010 menjadi 13,07 persen yakni pada bulan Januari samapai dengan Februari. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pengetahuan perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial di bangsal penyakit dalam RSU Haji Makassar. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Tehnik pengambilan sampel adalah total sampling yaitu 40 orang perawat yang bertugas di bangsal penyakit dalam RSU Haji Makassar. Instrument yang digunakan adalah Kuesioner. Analisa data secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial melalui cuci tangan sebanyak 72,5 persen perawat yang memiliki pengetahuan baik dan kurang sebanyak 27,5 persen, penggunaan Alat pelindung diri sebanyak 77,5 persen perawat yang memiliki pengetahuan baik dan kurang sebanyak 22,5 persen, pengetahuan perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial melalui pengelolaan alat kesehatan sebanyak 67,5 persen perawat yang memilikim pengetahuan baik dan kurang sebanyak 32,5 persen, pada pengelolaan jarum dan alat tajam perawat yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 62,5 persen dan kurang sebanyak 37,5 persen, sedangkan pada pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan perawat yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 42,5 persen dan kurang sebanyak 57,5 persen. Dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial sebagaian besar baik, namun untuk pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan belum sepenuhnya diketahui, hal ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial.