Internalisasi Budaya Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi, dan Pammali pada Kegiatan Operasional Perusahaan dalam Upaya Peningkatan Efektifitas Sistem Pengendalian Internal (Studi pada PT. Hadji Kalla)
Main Author: | Made, Meutiah Rahmatullah |
---|---|
Format: | Report NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3412/1/MEUTIAH%20RAHMATULLAH%20MADE.pdf http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3412/ |
Daftar Isi:
- Besarnya pengaruh budaya perusahaan terhadap kelangsungan hidup suatu perusahaan melatarbelakangi munculnya penelitian ini. Dalam upaya mencegah terjadinya skandal akuntansi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan budaya sipakatau, sipakainge, dan sipakalebbi, serta pammali dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal perusahaan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan interpretif etnografi. Sumber data penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari staf Finance Division Head, staf Organisation Development Division Head, dan outsourcing PT. Hadji Kalla, serta website perusahaan (Media Kalla). Sedangkan data sekunder diperoleh dari media tertulis yang relevan, yakni buku, jurnal, dan situs internet. Adapun, metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan penelusuran referensi. Sementara itu, instrumen penelitian ini meliputi peneliti sendiri, alat tulis, alat perekam, handphone, dan manuskrip (daftar pertanyaan wawancara). Selanjutnya, teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan melalui tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dan pengujian keabsahan data penelitian ini menggunakan validatas internal, triangulasi sumber dan teori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya sipakatau, sipakainge, dan sipakalebbi yang diterapkan di PT Hadji Kalla, bukan hanya berperan sebagai soft control. Namun berperan pula sebagai hard control perusahaan, yang dituangkan dalam suatu kebijakan tertulis yang dikenal dengan istilah Kalla Way. Sementara itu, budaya pammali hanya berperan sebagai soft control dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal, karena budaya ini hanya berlaku bagi pihak-pihak yang meyakininya saja.