Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kunyit (Curcuma domesticae. Val) dan Uji Efektivitasnya Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus

Main Author: Fadhillah, Nur
Format: Report NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3179/1/Nur%20Fadhillah.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3179/
Daftar Isi:
  • Telah dilakukan Formulasi sediaan krim ekstrak etanol kunyit (Curcuma domesticae. Val) dan uji efektivitasnya terhadap bakteri Staphyloccus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik krim yang mengandung ekstrak etanol kunyit (Curcuma domesticae.Val)dengan menggunakan emulgator nonionik, serta efektifitasnya terhadap bakteri Staphyloccus aureus. Kunyit (Curcuma domesticae. Val) diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol. Ekstrak kemudian dibuat krim dengan konsentrasi 9% dengan variasi kombinasi emulgator nonionik (tween 60 dan Span 60) konsentrasi 2%, 3%, 4%. Krim tersebut diuji kestabilan fisiknya berupa volume kriming, viskositas, ukuran tetes terdispersi, inversi fase dan uji efektivitasnya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode penyimpanan dipercepat mengggunakan metode difusi agar Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis terhadap stabilitas fisik dan efektifitasnya terhadap sediaan dengan statistik RAK (Rancangan Acak Lengkap). Krim dengan kombinasi emulgator nonionik (Tween 60 dan Span 60) konsentrasi 2% dan 3%, tidak mempengaruhi tekstur krim, warna, bau, viskositas, mempengaruhi ukuran tetes terdispersi dan volume kriming. Sedangkan krim yang menggunakan variasi emulgator nonionik (Tween 60 dan Span 60) konsentrasi 4% tidak mempengaruhi tekstur krim, warna, bau, viskositas krim, ukuran tetes terdispersi, dan volume kriming. Krim dengan konsentrasi kombinasi emulgator nonionik 2%, 3%, dan 4% dapat menghambat pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus (F hitung < F tabel pada taraf 5% dan 1%). Bersifat bakterisid dan penyimpanan sediaan tidak mempengaruhi aktivitas penghambatan bakteri uji. Ketiga krim yang diformulasikan dengan menggunakan variasi konsentrasi emulgator nonionik (Tween 60 dan Span 60) dapat dikatakan stabil secara fisik dan optimum menghambat adalah krim yang diformulasi dengan menggunakan kombinasi konsentrasi emulgator nonionik (Tween 60 dan Span 60) dengan konsentrasi 4%.