Fikih Etimologi Inna’ wa Ahwātuhā dalam Memahami Ayat-Ayat Hukum
Main Author: | Supardin, Supardin |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurusan Hukum Acara Peradilan dan Kekeluargaan, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/17031/1/05%20Fikih%20Etimologi%20Inna%E2%80%99%20wa%20Ahw%C4%81tuh%C4%81%20dalam%20Memahami%20Ayat-Ayat%20Hukum.pdf http://repositori.uin-alauddin.ac.id/17031/ http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/al-qadau/article/download/9490/6742 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang Fikih Etimonologi Inna’ wa Aḳwātuhā dalam memahami ayat-ayat hukum dalam al-Quran. Melakukan penyisiran ayat-ayat hukum dalam al-Quran yang terdapat Inna’ wa Aḳwātuhā selanjutnya memberikan penjelasan tentang fungsi dan peranannya. Inna’ wa Aḳwātuhā berfungsi me-nasab-kan isim yang berasal dari mubtada’, dan juga me-rafa’-kan khabarnya yang berasal dari khabar mubtada. Inna dan kawan-kawannya itu terdiri atas إن، أن، لكن، كأن، ليت dan لعل .Dan setiap mubtada’ yang dimasuki oleh Inna’ wa Aḳwātuhā disebut إن إسم sedangkan setiap khabar mubtada yang dimasuki oleh Inna’ wa Aḳwātuhā disebut إن خبر. Dalam ayat-ayat al-Qur’an Inna’ wa Aḳwātuhā memiliki makna yang terkandung di dalamnya pada dasarnya terdiri atas tiga macam, yakni penguat, susulan dan harapan (do’a).