Pandangan Masyarakat Islam Terhadap Tradisi Mattunda Wenni Pammulang dalam Perkawinan Adat Bugis di Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba

Main Author: Syahrul, Afandi
Format: Report NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1654/1/Syahrul%20Afandi.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1654/
Daftar Isi:
  • Data yang diperoleh peneliti dari berbagai informan memiliki dua persepsi, yaitu: pro terhadap tradisi Mattunda Wenni pammulang yaitu dari kalangan masyarakat Islam Tradisional dan kontra terhadap Mattunda Wenni Pammulang yaitu masyarakat Salaf. Masyarakat tetap menjalankan tradisi tersebut beralasan agar kemaslahatan kedua mempelai di hari kemudian terjamin dan terbentuk keluarga yang harmonis, nasehat-nasehat yang diperoleh ketika masa penangguhan sangan membantu untuk menyongsong keluarga baru. Adapun yang kontra, mempertahankan tekstualitas ajaran agama, tradisi tersebut adalah bid’ah menurut mereka. Tradisi ini dapat ditoleransi dengan dalih bahwa tidak ada pertentangan dengan nash, dan mengacu pada kaidah fiqh tradisi dapat dijadikan dasar (pertimbangan) hukum.