Uji Resistensi Nyamuk Dewasa Aedes aegypti terhadap Malathion di wilayah Kerja Puskesmas Endemis DBD Kota Makassar

Main Author: Anugrah, Murdah
Format: Report NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/16483/1/MURDAH%20ANUGRAH_70200114047.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/16483/
Daftar Isi:
  • Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty yang sebelumnya telah terinfeksi oleh virus dengue dari penderita DBD lainnya. Pengendalian vektor dewasa dengan cara fogging masih menjadi cara utama dalam pengendalian penyakit DBD. Namun penggunaan insektisida yang terus menerus dan tidak terbatas mempunyai dampak negatif yaitu resistensi serangga sasaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai persentase kematian dan status resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap malathion 0,8 % dan 6%. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan eksperimen murni. Sampel penelitian adalah nyamuk Aedes aegypti berumur 2-5 hari sebanyak 360 ekor yang dibagi dalam 3 kelompok uji yaitu 0,8 %, 6 %, dan kontrol serta 3 kali replikasi. Perhitungan total kematian nyamuk dilakukan pada jam ke-24 holding. Hasil penelitian menujukkan bahwa persentase rata-rata kematian nyamuk yang berasal dari puskesmas Kaluku Bodoa pada dosis malathion 0,8 % yaitu sebesar 95 % dengan status resistensi yaitu toleran, sedangkan dosis malathion 6 % yaitu sebesar 100 % dengan status resistensi yaitu peka. Sedangkan persentase rata-rata kematian nyamuk yang berasal dari Puskesmas Kapasa pada dosis 0,8% yaitu sebesar 100 % dengan status resistensi yaitu peka, dan pada dosis 6 % yaitu sebesar 100% dengan status resistensi yaitu Peka. Tidak ada kematian pada kelompok nyamuk kontrol. Suhu Ruangan pada saat pengujian yaitu 26-29°C dan Kelembaban udara yaitu 7075% sehingga suhu dan kelembaban tidak mempengaruhi kematian nyamuk. Penelitian ini menyarankan agar menggunakan variasi insektisida dalam operasional fogging untuk menghindari terjadinya resistensi.