Islam dan Tradisi Masyarakat Buton di Seram Bagian Barat Maluku (Kajian Semiotika terhadap Pisabha)

Main Author: Lihi, Anin
Format: Report NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/15172/1/ANIN%20LIHI.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/15172/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas tentang Islam dan Tradisi Masyarakat Buton di Seram Bagian Barat Maluku (Kajian Semiotika terhadap Pisabha). Pokok bahasannya meliputi “Bagaimana gambaran tentang Islam dan Tradisi Pisabha yang Berkembang di SBB Maluku, Apa makna Pisabha dalam tinjauan Semiotika yang dijalankan oleh Masyarakat Buton di SBB Maluku, Bagaimana Urgensi dan Implikasi Pisabha terhadap Masyarakat Buton di SBB Maluku. Tujuannya untuk mengetahui makna, pengertian dan implikasi dari pisabha bagi msyarakat Buton. Studi ini merupakan penelitian lapangan (Field Reseach) atau studi etnografi, dengan model kualitatif deskriptif, yang menggunakan pendekatan Fenomenologi, Sosio-Etnografi, Pendekatan Filsafat Semiotika dan Teori Fungsional dengan tiga kalsifikasi analisis, yakni sintaksis, semantis dan pragmatis. Objek yang diteliti adalah seluruh masayarakat Buton Cia-Cia dan Taina-Taina yang memahami seluk beluk pisabha. Sedangkan teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara mendalam (indept interview), observasi dan dokumentasi baik foto maupun rekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pisabha merupakan tradisi peralihan status seorang gadis remaja ke dewasa yang ditandai keluarnya haid, kedewasaan itu dibuktikan dengan ritual penyucian diri melalui pemakaian lulur, pemandian, perbaikan sikap dan perilaku (pendidikan), dan zikir, untuk merawat dirinya sehingga menjadi gadis yang disucikan sekaligus menjaga kesucian itu. Suci sebagaimana kain putih yang dikenakannya dengan itu sempurnalah keislamannya. Setelah keimanan itu sempurna maka gadis remaja dianjurkan untuk selalu beriman dan bertakwa kepada Allah swt dengan realisasi beribadah kepada-Nya dalam setiap kehidupan. Pisabha berimplikasi pada pembersihan dosa-dosa yang dilakukan melalui pintu tobat, menjadi perempuan yang selalu mendekatkan diri kepada Allah swt. berbakti kepada kedua orang tua, kerabat dan seluruh masyarakat dan menjadi perempuan yang selalu menjaga kehormatan dan kesucian jasmani dan rohani. Pisabha, juga berimplikasi sebagai pendidikan bagi seorang gadis remaja baik pendidikan keislaman maupun pendidikan kerumahtanggaan yang dipahami melalui rangkaian-rangkaian simbol-simbol upacara yang dilaksanakan dalam pisabha.