Determinan Perilaku Seksual Mahasiswa Pengakses Film Animasi (Hentai) di UIN Alauddin Makassar
Main Author: | Rudi, Eki Darmawan |
---|---|
Format: | Report NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/13690/1/EKI%20DARMAWAN%20RUDI%2070200113045.pdf http://repositori.uin-alauddin.ac.id/13690/ |
Daftar Isi:
- Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan tentang bahaya film animasi (Hentai) tidak memiliki dampak buruk bagi kesehatan karena tidak pernah mengakibatkan kematian atau kecacatan, mereka juga mengatakan bahwa tidak ada larangan dalam agama tentang mengakses film animasi (Hentai) karena film tersebut tidak nyata. Semangat beribadah sangat dipengaruhi dari kebiasaan mengakses film animasi (Hentai) karena lebih memilih untuk melakukan kegiatan lain dibandingkan ibadah shalat. Fasilitas yang sering digunakan untuk mengkses film animasi (Hentai) adalah laptop dengan alasan kenyamanan dalam menonton dan untuk tempat mengaksesnya yaitu perpustakaan umum dan lobby fakultas dan ruangan yang memiliki jaringan wifi. Kelompok japan blossom tidak memilikiaturan yang mengikat bagi anggota melainkan kelompok dijadikan wadah silaturahmi dan pertukaran informasi. Perilaku seksual informan setelah mengakses film animasi (Hentai) yaitu melakukan onani untuk mendapatkan kepuasan hal tersebut di pengaruhi berapa lama mereka mengakses film animasi (Hentai) tersebut. tempat penyaluran hasrat seksual informan mulai di rumah, wc fakultas dan juga ruangan kelas. Saran bagi UIN Alauddin Makassar agar seluruh fasilitas wifi diblokir untuk pengakses konten pornografi terkhusus Film Animasi Hentai.