Manajemen Asuhan Kebidanan Postpartum pada Ny “H” dengan Rest Placenta di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2017

Main Author: Octaviana, Meylinda
Format: Report NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/13580/1/Meylinda%20Octaviana_70400114027.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/13580/
Daftar Isi:
  • Rest Placenta adalah keadaan di mana suatu bagian dari plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif. Diagnosis Rest Placenta ditegakkan dengan data subjektif perdarahan yang terjadi pasca bersalin yakni pada hari ke 16 postpartum, data objektif berupa terdapat pengeluaran darah pada saat dilakukan vaginal touch serta pada pemeriksaan USG tampak bekuan darah pada cavum uteri dengan kesan sangat mungkin rest plasenta. Asuhan yang dilakukan adalah pemberian cairan infus beserta drips oksitosin untuk penanganan perdarahan, melakukan pemeriksaan darah di laboratorium, melakukan pemberian obat berupa analgetik, antibiotik, penambah darah dan anti perdarahan, melakukan USG untuk memastikan diagnosis, melakukan transfusi darah untuk menormalkan kadar Hb, kemudian melakukan tindakan kuretase sebagai tindakan untuk mengatasi rest plasenta. Kesimpulan dari studi ini adalah data subjektif dan objektif mendukung ditegakkannya diagnosis rest placenta dan pada pemantauan lanjutan tidak ditemukannya komplikasi. Hal lainnya adalah bahwa dukungan keluarga dan peningkatan pemahaman ibu tentang panduan agama (islam) merupakan materi edukasi yang penting untuk disampaikan bidan pada ibu dalam masa nifas terutama untuk proses pemulihan organ-organ reproduksi ibu pasca bersalin.