Sinrilik Perspektif al-Qur’an di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa (Suatu Kajian Living Qur’an)
Main Author: | Jamaluddin, Riskawati |
---|---|
Format: | Report NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/13243/1/RISKA%20JAMALUDDIN.pdf http://repositori.uin-alauddin.ac.id/13243/ |
Daftar Isi:
- Hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh di lapangan adalah bahwa sinrilik muncul pada pemerintahan raja Gowa yang ke-IX atau ke-X. Sinrilik lahir dari kebiasaan orang-orang Makassar dalam bercerita, kemudian disampaikan dengan cara bernada dan diiringi alat musik, seolah seperti bernyanyi, padahal bercerita. Sinrilik terbagi atas dua, yaitu sinrilik bosi timurung (tidak menggunakan alat musik) dan sinrilik kesok-kesok (menggunakan alat musik kesok-kesok). Sinrilik di dalam al-Qur’an dapat digambarkan sebagai seorang penyair yang dijelaskan dalam QS al-Syu’ara’/26: 224-227. Pada awal ayat tersebut menjelaskan tentang bagaimana penyair yang sesat dan pengikutnya yang lebih jauh tersesat, namun pada akhirnya mengecualikan kepada penyair yang beriman dalam arti bahwa penyair-penyair yang menyeru kepada kebajikan dengan iman yang mereka miliki.