al-Rada’ah dalam al-Qur’an (Suatu Kajian Tahlili QS. al- Baqarah/2:233)
Main Author: | Fatimah J, Husnul |
---|---|
Format: | Report NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/13137/1/Al-rada%27ah%20dalam%20al-qur%27an.pdf http://repositori.uin-alauddin.ac.id/13137/ |
Daftar Isi:
- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hakekat al-rada’ah pada QS al-Baqarah/2: 233 adalah mendapatkan air susu ibu atau yang dapat menjadi makanan pada bayi atau pada masa penyusuan. Penyusuan anak mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pada diri seorang anak, penyusuan seorang bayi tidak mutlak hanya boleh dilakukan oleh ibu kandung tetapi bisa diberikan kepada perempuan lain yang bersedia dengan jalan musyawarah. Aadapun wujud dari al-rada’ah dalam QS al-Baqarah/2: 233 adalah proses penyusuan seorang ibu kepada anaknya secara langsung baik itu seorang ibu yang masih terikat dalam pernikahan maupun yang telah tertalak, penyusuan ini dilakukan selam 2 tahun penuh oleh seorang ibu kepada anaknya, tanggung jawan kedua orangtua atas amanah yang diberikan. Tanggungjawab ini berlaku untuk kedua orangtuang serta keluarganya sebagai ahli waris untuk memenuhi kebutuhan anak. Dan adapun urgensi dari al-rada’ah terbagi menjadi dua poin penting utama, yaitu urgensi untuk sang ibu, dan untuk bayi