Potensi Pengembangan Wisata Halal di Kawasan Kota Tua Tosora Kabupaten Wajo
| Main Authors: | Surur, Fadhil, Wahdaniah, Nurul |
|---|---|
| Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/12543/1/Poltekpar.pdf http://repositori.uin-alauddin.ac.id/12543/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Wajo merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang memiliki situs sejarah perkembangan Islam yaitu dengan adanya peninggalan Kerajaan Wajo tepatnya di Desa Tosora Kecamatan Majauleng. Bangunan situs sejarah yang ada di Desa Tosora ini berupa masjid tua, musallah dan makam-makam kuno. Kota Tosora pada awalnya memegang peran penting dalam upaya sistem pertahanan kerajaan dan pusat perkembangan agama Islam di jazirah Sulawesi Selatan. Peninggalan kerajaan Wajo tersebut dapat menjadi potensi wisata di Desa Tosora dan dapat menjadi peluang pengembangan pariwisata syariah. Upaya pelestarian cagar budaya di Kabupaten Wajo telah mendapat perhatian pemerintah setempat dengan menempatkan Desa Tosora sebagai kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan dalam Perda RTRW Kabupaten Wajo No.12 Tahun 2012. Berangkat dari fenomena ini, penting untuk mengindetifikasi potensi pengembangan wisata halal di kawasan kota tua Tosora. Lokasi penelitian difokuskan di Desa Tosora Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo. Data primer dikumpulkan survey dan wawancara secara langsung sedangkan data sekunder diperoleh dari data instansional maupun dengan kajian pustaka. Metode analisis yang digunakan mencakup analisis deksriptif kualitatif, analisis skoring dan analisis penyusunan konsep untuk menentukan arah pengelolaan wisata halal. Kawasan kota tua Tosora memiliki potensi yang sangat besar mengingat destinasi ini merupakan destinasi wisata campuran alam dan budaya. Berdasarkan hasil analisis maka strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan tetap mempertahankan potensi internalnya dari segi bangunan-bangunan sejarah yang bernunsa Islam dan mempertahankan budaya lokal sehingga tidak terkikis oleh modernisasi maupun pengaruh wisatawan yang datang.