Keberadaan Industri Batu Bata terhadap Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi Pengrajin Batu Bata di Desa Kalebarembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa
Main Author: | Agussalim, Agussalim |
---|---|
Format: | Report NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/12354/1/KEBERADAAN%20INDUSTRI%20BATU%20BATATERHADAPPERUBAHANKONDISISOSIAL%20EKONOMIPENGRAJIN%20BATU%20BATADIDESA.pdf http://repositori.uin-alauddin.ac.id/12354/ |
Daftar Isi:
- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:(1)keberadaan kegiatan industribatu bata dilihat dari tiga aspek yaitu (a) lokasi industri batu bata terletak dipekarangan rumah warga dan di areal persawahan (b) proses pembuatan batu batayang diawali dengan mengolah, mencetak, merapikan, mengeringkan, menyusun,membakar, membongkar susunan hingga pemasaran. Kegiatan tersebut menimbulkan (c) dampak negatif seperti lubang-lubang bekas galian yang mencapai 1-3 meter, polusi udara saat pembakaran batu bata terutama industriyang terletak di pekarangan rumah warga, dan jalan desa yang rusak akibat dilalui oleh kendaraan yang berat.(2) Perubahan kondisi sosial ekonomi yaitu (a) jenis pekerjaan warga yang dulunya dianggap kurang memenuhi kebutuhan sehari-hari kini beralih jadi pengrajin batu bata yang mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari pengrajin maupun keluarganya. (b) pendapatan sebelum jadi pengrajin yang dulunya berkisar antara Rp. 600.000 sampai Rp. 2.500.000 kini pendapatannya meningkat menjadi Rp. 2.300.000 sampai Rp. 4.500.000 perbulan.(c) kondisi rumah yang dulunya rumah panggung sekarang sudah menjadi rumah batu.(d)pendidikan tidak mengalami perubahan bagi pengrajin akan tetapi bagi keluarga pengrajin dengan adanya industri batu bata pengrajin mampu membiayai anak-anak mereka kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dari mereka.