Kalimat Tahmid: Makna dan Cakupannya (Kajian Tahlili terhadap QS al-Mu’minun/23 28-30)

Main Author: Badaruddin, Badaruddin
Format: Report NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/11684/1/Badaruddin.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/11684/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini menunjukkan bahwa kalimat tah}mid dalam QS alMu’minun/23: 28-30 pada hakikatnya merupakan implementasi rasa syukur yang memenuhi jiwa si pemuji karena keberadaan siapa pun sejak semula dipermukaan bumi ini tidak lain kecuali limpahan nikmat ilahi yang mengundang rasa syukur dan pujian. Karena itu, wajar memulai segala sesuatu dengan memuji-Nya dan mengakhirinya pun dengan memuji-Nya. Wujud kalimat tah{mid dalam pengamalan al-Qur’an dan sunnah dapat dibagi kepada tiga hal yakni: a) sebagai doa, b) sebagai zikir, dan c) sebagai etika. Urgensi dan manfaat kalimat tahmid dalam tafsir QS al-Mu’minun: 28-30 yang dapat diimplementasikan di dalam kehidupan bermasyarakat dapat berfungsi membangun beberapa kesadaran positif dalam diri seorang muslim antara lain: a) Kesadaran bahwa Allah itu Maha Kuasa, b) Kesadaran untuk menyerahkan diri kepada Allah swt, c) Kesadaran untuk menerima segala keadaan dengan hati yang lapang dan iman yang kuat, dan d) Kesadaran untuk bangkit. Dengan demikian pemahaman terhadap kalimat tah}mid yang lebih mendalam dapat semakin menyadarkan manusia tentang pentingnya kalimat ini. Kalimat tah{mid, kalimat yang menyampaikan pujian kepada Allah, menyampaikan syukur kepada Allah, sekaligus berikrar bahwa segala kesempurnaan adalah milik Allah. Dialah pemilik sifat kesempurnaan, dialah pemilik segala-galanya dan dialah yang memberikan segala-galanya. Oleh Karena itu penulis berharap peminat studi al-Qur’an khususnya mahasiswa untuk dapat melanjutkan atau mengembangkan kajian ini. Sehingga lebih utuh menjadi sebuah konsep yang lebih peraktis diterapkan. Semoga Allah menerima usaha sebagai amal ibadah disisinya