Kedudukan Saksi Mahkota (Kroongetuige) dalam Pembuktian Tindak Pidana Penganiayaan (Studi Kasus Pengadilan Negeri Enrekang)
Main Author: | Sulfiati, Sulfiati |
---|---|
Format: | Report NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/11525/1/Sulfiati.pdf http://repositori.uin-alauddin.ac.id/11525/ |
Daftar Isi:
- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saksi mahkota telah diterapkan di Pengadilan Negeri Enrekang dalam bentuk pengurangan hukuman hal ini berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Enrekang No.74/Pid.B/2015/PN.Enr dengan berkas terpisah (splitsing) putusan No.79/Pid.B/2015/PN.Enr. Saksi mahkota dianggap kuat dalam persaksiannya karena dapat mengungkap suatu tindak pidana yang dilakukan secara bersama-sama. Hal ini terbukti dalam kasus tindak pidana penganiayaan dengan Putusan Pengadilan Negeri Enrekang No.74/Pid.B/2015/PN.Enr dengan berkas terpisah (splitsing) putusan No.79/Pid.B/2015/PN.Enr, yang menggunakan keterangan saksi mahkota dan disesuaikan dengan alat bukti lain sehingga mengungkap suatu peristiwa secara terperinci dan terdakwa dinyatakan bersalah secara sah melakukan tindak pidana tersebut.