Analisis Ekspor ? Impor Karet Alam Indonesia ke Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang
Main Author: | Delia Ulfah |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Karet alam merupakan salah satu komoditi subsektor perkebunan yang menjadi andalan ekspor Indonesia dan memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Menurut Kementerian Pertanian (2013), pada tahun 2011 karet memiliki kontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar 0,37%. Dalam kurun waktu 5 tahun karet menyumbang devisa sebesar 25% - 40% terhadap total ekspor produk perkebunan, mengingat 82% produksi karet alam Indonesia diekspor dalam bentuk karet mentah sementara konsumsi karet domestik hanya mencapai 18%. Tingginya produksi karet alam Indonesia dan rendahnya konsumsi karet alam dalam negeri menjadikannya Indonesia sebagai produsen dan eksportir terbesar kedua setelah Thailand. Berdasarkan data yang diperoleh dari tahun 2010-2015 total produksi karet alam Indonesia sebesar 20 juta ton (Ditjenbun, 2015). Eksportir karet alam terbesar di dunia kedua setelah Thailand adalah Indonesia. Sepanjang tahun 2010 sampai 2015, ekspor karet alam Thailand mencapai 19.229.423 ton, sedangkan Indonesia tumbuh sebesar 7,5% dengan total ekspor mencapai 15.309.256 ton. Hal tersebut memposisikan Thailand dan Indonesia sebagai negara eksportir karet alam terbesar di dunia jauh meninggalkan Vietnam dan Malaysia. Dari sisi kualitas, karet alam Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan Thailand. Namun dari sisi produktifitas terjadi sebaliknya, Thailand lebih unggul sehingga lebih banyak produksi karet yang dihasilkan. Sementara itu negara yang menjadi pasar ekspor karet alam Indonesia terbanyak yaitu: Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap ekspor dan impor karet alam Indonesia ke negara Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kuantitatif dengan menyusun model sistem persamaan simultan yang diestimasi dengan metode Two Stages Least Square (2SLS) lalu diolah dengan bantuan perangkat lunak Statistical Analysis System 9.1 (SAS). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data deret waktu (time series), dengan kurun waktu selama dua puluh tahun yakni 1996-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa impor karet alam Amerika Serikat dari Indonesia dipengaruhi oleh produksi karet alam Indonesia yang memiliki elastisitas jangka pendek dan jangka panjang, kemudian juga dipengaruhi oleh harga karet alam dunia, penawaran karet alam Indonesia ke negara lain. Impor karet alam Tiongkok dari Indonesia dipengaruhi oleh volume impor Tiongkok pada tahun sebelumnya dan memiliki elastisitas positif pada jangka pendek dan jangka panjang. Impor karet alam Jepang dari Indonesia dipengaruhi oleh GDP Jepang yang juga memiliki elastisitas jangka pendek dan jangka panjang dan juga di pengaruhi impor karet alam Jepang dari Indonesia pada tahun sebelumnya. Ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat dipengaruhi oleh jumlah produksi karet alam Indonesia dan memiliki elastisitas jangka pendek dan panjang, kemudian jumlah ekspor karet alam Indonesia ke negara lain, dan jumlah ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat pada tahun sebelumnya. Kemudian ekspor karet alam Indonesia ke Tiongkok dipengaruhi oleh jumlah produksi karet alam Indonesia, jumlah ekspor karet alam Indonesia ke negara lain, dan jumlah ekspor karet alam Indonesia ke Tiongkok pada tahun sebelumnya. Ekspor karet alam Indonesia ke Jepang dipengaruhi oleh jumlah ekspor karet alam Indonesia ke Jepang pada tahun sebelumnya dan jumlah produksi karet alam. Harga riil karet alam dunia dipengaruhi oleh harga karet alam dunia pada tahun sebelumnya dan total ekspor karet alam Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang. Harga riil karet alam domestik Indonesia yang dipengaruhi oleh harga riil karet alam domestik Indonesia pada tahun sebelumnya dan memiliki elastisitas positif terhadap perubahan dalam jangka pendek dan panjang. Harga riil ekspor karet alam Indonesia dipengaruhi oleh harga ekspor karet alam Indonesia tahun sebelumnya. Dapat disimpulkan berdasarkan hasil penelitian yang menjadi faktor-faktor yang mempegaruhi impor karet alam Indonesia dari Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang adalah jumlah produksi karet alam Indonesia, volume impor karet alam Tiongkok dan Jepang pada tahun sebelumnya, GDP Jepang. Kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang adalah produksi karet alam Indonesia, ekspor karet alam Indonesia ke negara lain, volume ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang di tahun sebelumnya. Kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi harga riil karet alam Indonesia, harga riil karet alam domestik Indonesia, harga riil ekspor karet alam Indonesia adalah harga riil karet alam dunia pada tahun sebelumnya, harga riil karet alam domestik pada tahun sebelumnya, penawaran karet alam di pasar domestik, dan harga ekspor karet alam Indonesia pada tahun sebelumnya. Oleh karena itu perlu peningkatan ekspor?impor karet alam Indonesia ke negara Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang dengan cara yaitu: 1) Perlunya campur tangan pemerintah untuk membangun sarana dan prasarana yang mendukung informasi perdagangan karet alam dunia, kemudian perlunya campur tangan pemerintah untuk melakukan penyuluhan intensif kepada para petani untuk dilakukannya peremajaan tanaman karet alam serta memperoleh bibit unggul dan pupuk dengan harga terjangkau sehingga produksi karet alam Indonesia meningkat. 2) Bagi peneliti selanjutnya agar menambahkan jumlah variabel lainnya seperti biaya produksi dan memasukan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi karet alam sehingga dapat menghasilkan model yang lebih baik lagi. 3) Penelitian ini hanya membahas karet alam secara umum dan tujuan ekspor di batasi hanya untuk 3 negara yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang. Agar mendapatkan hasil yang lebih spesifik, diperlukan penelitian tentang ekspor karet alam berdasarkan jenis produknya seperti jenis Ribbed Smoked Sheet (RSS) atau Standar Indonesia Rubber (SIR) dan lain-lain ke masing-masing negara tujuan.