Perbedaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Pada Konsep Virus (Quasi Eksperimen di SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan)
Main Author: | Melia Noprianda |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Standar kelulusan SMA di Indonesia mengharapkan seorang siswa menunjukan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui apakah terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan Sains Teknologi masyarakat pada konsep Virus. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan kelas X yang berjumlah 64 siswa. Metode penelitian adalah kuasi eksperimen (eksperimen semu) dengan bentuk nonequivalent control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes essay uraian bebas. Hasil presentase postest kedua kelas menunjukan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih baik pada aspek memberikan penjelasan sederhana dan membangun keterampilan dasar, sedangkan model Sains Teknologi Masyarakat (STM) lebih baik pada aspek menjelaskan lebih lanjut. Selanjutnya, hasil postest tersebut dianalisis menggunakan uji-t. Hasil yang diperoleh yaitu nilai t-hitung sebesar 2,79 dan nilai t-tabel dengan taraf signifikasi 5% sebesar 1,99, maka t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan Sains Teknologi masyarakat pada konsep Virus.