Teologi perdamaian dalam Jamaah Tabligh di Ambon
Main Author: | Baco Sarluf |
---|---|
Format: | Doctoral |
Terbitan: |
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Disertasi ini menunjukkan bahwa secara teologi perdamaian berdasar pada absolutisme. Absolutisme itu sendiri merupakan bentuk ideal sebuah kelompok dan kepentingannya. Sedangkan, perdamaian adalah model gerakan bagaimana sebuah kelompok mengupayakan perwujudan absolutisme dalam kehidupan nyata dalam rangka penegasan eksistensi diri dan kepentingannya. Melalui kepercayaan bersama terhadap absolutisme individu-individu dapat mengintegrasikan diri secara damai ke dalam satu kesatuan kelompok. Jadi, kelompok yang bersatu merupakan hasil atau bentuk kongkrit dari perdamaian. Kelompok modernis Islam, melalui absolutisme ?Semua kebenaran (agama) adalah relatif?, mengklaim pluralisme agama sebagai satu-satunya paham yang benar. Sementara, dengan mengabsolutkan pemahaman mengenai Islam versi masing-masing, kelompok-kelompok fundamentalisme Islam saling menglaim diri sebagai yang benar. Klaim kebenaran (truth claim) terhadap absolutisme versi masing-masing kelompok, di satu pihak dapat menciptakan perdamain internal kelompok. Tetapi, dengan pihak lain, selalu tersedia kecenderungan untuk terjadinya konflik. Jamaah Tabligh, dalam dakwah-dakwah mereka, hanya berdasar pada makna obyektif ayat Al-Qur?an maupun hadis. Melalui makna tersebut, mereka dapat mengemukakan absolutisme universal Islam, yang dengan itu perdamaian universal dapat dibangun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-eksploratif. Adapun metode pendekatan yang digunakan adalah teologi, yang kemudian diperkaya dengan pendekatan-pendekatan lain, seperti filsafat, sosiologi, sejarah dan ilmu dakwah. Sumber utama penelitian berasal dari lapangan (field research), yang kemudian, lebih diperkaya lagi dengan kajian kepustakaan (library research). Langkah-langkah untuk mendapatkan hasil yang maksimal, selama penelitian dilakukan proses menganalisa data, reduksi data, penyajian data. Proses terakhir adalah penarikan kesimpulan/verifikasi data dengan menggunakan model interaktif. Penelitian ini dilakukan di Ambon dengan menghabiskan waktu selama lima tahun, dimulai dari tahun 2014 sampai dengan 2019. Sementara lokasi penelitian difokuskan di Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.