Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Prehipertensi pada Remaja di SMAN 13 Kota Depok Tahun 2019
Main Author: | Fadhilah Rizky Ningtyas |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Kesehatan Universiras Islam Negeri Syarif Hidayatullah
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Prehipertensi merupakan suatu kondisi peningkatan tekanan darah di atas normal. Pada remaja, klasifikasi prehipertensi ditentukan menurut umur, jenis kelamin, dan tinggi badan. Prehipertensi pada remaja menjadi suatu masalah awal kesehatan masyarakat karena dapat berkembang menjadi hipertensi di masa dewasa jika tidak dikendalikan sejak dini. Faktor risiko terjadinya prehipertensi antara lain jenis kelamin, status gizi (IMT/U), stres, riwayat keluarga, asupan natrium, asupan lemak, kebiasaan merokok, dan aktivitas fisik. Studi pendahulan yang dilakukan di SMAN 13 Kota Depok menunjukkan bahwa 13 dari 30 siswa (43,3%) mengalami prehipertensi. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status prehipertensi pada remaja di SMAN 13 Kota Depok Tahun 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Pengumpulan data kepada 159 siswa dilakukan pada Januari-Februari 2019. Adapun instrumen yang digunakan terdiri dari tensimeter, stetoskop, timbangan berat badan, mikrotois, dan kuesioner. Hasil: Prevalensi remaja dengan status prehipertensi sebesar 46,5%. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar remaja adalah perempuan, tidak gizi lebih, tingkat stres rendah, tidak memiliki riwayat keluarga, asupan natrium tidak berlebih, asupan lemak tidak berlebih, tidak merokok, dan aktif melakukan aktivitas fisik. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi (IMT/U) (p value=0,000), riwayat keluarga (p value=0,002), dan asupan natrium berlebih (p value=0,000) dengan status prehipertensi pada remaja di SMAN 13 Kota Depok. Simpulan: Faktor risiko prehipertensi dapat terlihat pada remaja karena hampir setiap hari mereka berpeluang untuk terpapar, terutama faktor gaya hidup. Maka dari itu, pencegahan dan pengendalian terhadap faktor risiko prehipertensi perlu diperhatikan untuk dipraktikkan sejak usia remaja, seperti mengontrol berat badan dan mengurangi asupan garam