Relevansi tasawuf di era modern

Main Author: Sirajuddin Zar
Format: Journal
Terbitan: Program Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta
Subjects:
Daftar Isi:
  • Islam bukan hanya sisi legalistik-formalistik, tetapi juga memiliki dimensi esoteris. Sufisme adalah elemen penting dalam Islam yang lebih fokus pada aspek esoterik Islam. Aspek ke dalam Islam ini lebih dipengaruhi oleh perasaan (zauq) dan bersifat pribadi dan dalam mengungkap kembali ajarannya sering menggunakan kata-kata kiasan (matsal) dan simbol (ramz). Tujuan dari sufi adalah untuk sedekat mungkin dengan Tuhan, sehingga ia dapat melihat Tuhan dengan mata hati, bahkan rohnya dapat dipersatukan dengan roh Tuhan. Mistisisme Islam tidak menyangkal ilmu pengetahuan, bahkan mistisisme Islam menyumbangkan banyak ide di bidang filsafat, sastra, musik, tari, psikologi, dan ilmu pengetahuan modern. Masalah keterasingan adalah masalah psikologis. Manusia berperan sebagai penyebab munculnya keterasingan dan sekaligus sebagai korban yang harus menanggung akibatnya. Dalam konteks ajaran Islam, untuk mengatasi keterasingan jiwa manusia dan terbebas dari rasa sakit karena keterasingan, ia harus menjadikan Tuhan tujuan akhir, Yang Mahatinggi dan Yang Mutlak. Semua keberadaan relatif dan relatif tidak ada artinya sebelum keberadaan yang absolut.