Evictions in jakarta from the view of utilitarianism

Format: Journal
Terbitan: Research And Development Ministry of Home Affairs Republic Of Indonesia
Subjects:
Daftar Isi:
  • Kebijakan penggusuran Pemerintah DKI Jakarta sering dianggap salah atau memiliki citra negatif (bahkan melanggar Hak Asasi Manusia) karena penggusuran identik dengan kerusuhan, paksaan, pengusiran, dan selalu berakhir dengan konflik. Meskipun menurut filosofi utilitarianisme, tidak ada tindakan, termasuk penggusuran, yang pada dasarnya salah. Semua tindakan atau peraturan dengan sendirinya netral. Apa yang memberi nilai moral pada tindakan atau peraturan adalah konsekuensinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsekuensi positif dari tindakan pengusiran dengan menggunakan perspektif filosofis Utilitarianisme. Studi ini menggunakan metode deskriptif dan tinjauan pustaka, serta pendekatan kualitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan penggusuran dibenarkan dalam pandangan utilitarian, Penggusuran segelintir penduduk yang tinggal di bantaran sungai dilakukan untuk menormalkan kembali tepi sungai dan area hijau. untuk menyelamatkan jutaan penduduk DKI Jakarta dari banjir. Tujuan utama penggusuran adalah kepentingan publik. Karena itu, penggusuran harus dilakukan untuk kebaikan yang lebih besar, memberi manfaat sebanyak mungkin orang dan dilakukan dengan cara yang memanusiakan manusia.