Studi Metode Dan Corak Tafsir al-Huda, Tafsir Quran Basa Jawi Karya Brigjend (Purn.) Drs. H. Bakri Syahid

Main Author: Abdul Rahman Taufiq
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah
Online Access: http://tulis.uinjkt.ac.id/file?file=digital/2019-1/89090-ABDUL RAHMAN TAUFIQ-FUF.pdf
Daftar Isi:
  • Penelitian ini menjelaskan tentang metode dan corak yang terdapat pada Tafsir Al-Huda, Tafsir Qur‟an Bahasa Jawi Karya Brigjend (Purn.) Drs. H. Bakri Syahid. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa, hasil penafsiran seseorang akan sangat bergantung pada disiplin ilmu yang dikuasai, pengalaman, penemuanpenemuan ilmiah, kondisi sosial, politik dan lain sebagainya. Maka latar belakang militer, akademisi, dan kesukuan yang dimiliki Bakri Syahid ini tentunya juga berpengaruh terhadap penafsiran-penafsirannya dalam Tafsir al-Huda. Teknik penggalian data pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik library research (kepustakaan), yaitu dengan mengumpulkan data-data melalui bacaan dan literatur-literatur yang ada kaitannya dengan pembahasan. Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis-deskriptif, yaitu sebuah metode pembahasan untuk menerapkan data-data yang telah tersusun dengan melakukan kajian terhadap data-data tersebut. Sumber primer dalam penulisan skripsi ini adalah Tafsir Qur‟an Bahasa Jawi Karya Brigjend (Purn.) Drs. H. Bakri Syahid dan literatur lain yang relevan dengan pembahasan skripsi, terkhusus tentang metode dan corak dalam penafsiran. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tafsir ini yang ditulis dengan model penafsiran berbentuk catatan kaki dan dengan menggunakan bahasa Jawa ini disusun runtut sesuai dengan urutan tertib ayat atau surah seperti dalam mush{af ?Usmani>. Metode yang digunakan mufassir adalah metode ijmali>, yaitu cara menafsirkan Alquran dengan mengemukakan makna global (mujmal). Dari berbagai corak yang ada dalam Tafsir al-Huda ini, penulis mendapati bahwa corak sosial budaya/ Adabi-Ijtima‟I merupakan corak yang paling dominan. Setidaknya penulis menemukan ada sekitar 62 ayat yang memiliki penafsiran dengan nuansa sosial budaya/ Adabi-Ijtima‟I.