Analisis Penggunaan Metode Altman Z-Score, Springate, dan Zmijewski dalam Memprediksi Potensi Terjadinya Financial Distress Pada Bank-Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2011-2014

Main Author: Siti Nurasiyah
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Subjects:
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas tentang potensi terjadinya financial distress pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia periode 2011-2014. Sampel penelitian terdiri dari 11 bank umum syariah di Indonesia yang telah berdiri dari tahun 2011-2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dengan pendekatan studi yang bersifat deskriptif komparatif. Model analisis yang digunakan adalah metode Altman Z-Score, Springate, dan Zmijewski. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada metode Altman Z-Score dan metode Zmijewski memperoleh hasil akhir yang sama yaitu 11 bank umum syariah dikategorikan tidak bangkrut dan tidak berpotensi terjadinya financial distress sedangkan metode Springate menunjukkan hasil yang berbeda pada 7 bank umum syariah. Bank Syariah Bukopin mengalami penurunan kinerja yakni tahun 2011 masih termasuk dalam prediksi kategori sehat, namun pada 2012 hingga 2014 masuk ke dalam prediksi kategori bangkrut. Kemudian Bank Mega Syariah dan Bank Maybank Syariah Indonesia termasuk dalam prediksi kategori bangkrut hanya pada satu periode yaitu pada 2011, lalu Bank Victoria dan Bank BRI Syariah termasuk dalam prediksi kategori bangkrut pada 2014 sedangkan Bank Panin Syariah dan Bank BNI Syariah termasuk dalam prediksi kategori bangkrut pada 2013. Jika dijumlah dan dibandingkan keseluruhan metode antara bank umum syariah yang termasuk ke dalam kategori bangkrut dan kategori sehat maka bank umum syariah masih bisa dikatakan ke dalam perusahaan sehat dan tidak berpotensi terjadinya financial distress. Persentase prediksi kebangkrutan yang menunjukkan bahwa bank umum syariah yang termasuk ke dalam kategori sehat lebih besar yakni sebesar 93,18% daripada bank umum syariah dalam prediksi bangkrut yakni sebesar 6,82%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa 11 bank umum syariah di Indonesia periode 2011-2014 termasuk ke dalam kategori tidak bangkrut dan tidak berpotensi mengalami financial distress.