Korelasi Antara Respons Pigmentasi Akibat Pajanan Matahari Dengan Derajat Parut Akne Vulgaris
Main Author: | Istiana Fiatiningsih |
---|---|
Format: | Journal |
Terbitan: |
Media Dermato Venereologica Indonesia
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Parut akne terjadi karena kerusakan struktur mikroskopis kulit akibat in.flamasi berlebihan lesi akne. Parut akne sering dijumpai pada kulit gelap dibandingkan kulit terang. Pajanan matahari menyebabkan inflamasi lesi akne bertambah akibat pembentukan mediator proinflamasi dan peningkatan produksi matriks metaloproteinase yang mendegradasi kolagen sehingga terjadi parut atrofi. Pajanan matahari merupakan penyebab utama melanogenesis yang mengakibatkan pigmentasi kulit. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara jumlah pajanan matahari dengan derajat parut akne. Penelitian potong lintang dilakukan di Yogyakarta, Juni-Oktober 2013 melibatkan pasien akne derajat ringan sampai sangat berat, tipe kulit Fitzpatrick IV-V, tanpa riwayat penggunaan kosmetik dengan pemutih, tabir surya dan terapi akne dalam sebulan terakhir. Pajanan matahari diukur dengan kolorimeter (area terpajan dan tidak-terpajan) sebagai delta L* dan delta L*a*b. Derajat parut diukur dengan Glo2al A0,e S0arri,g 4lassi60atio, 7GAS48 dan hitung morfologi parut. Sebanyak 81 subjek dilibatkan, lima dieksklusi. Berdasarkan uji korelasi Spearman p<0,05, didapatkan korelasi antara respons pigmentasi delta L* (p=0,001;r=0,3:2) dan delta L*a*b* (p=0,000;r=0.392) dengan derajat parut akne (skor GASC) dan hitung morfologi parut atrofi (ice- pick, bo?car dan rolling scars). Jumlah pajanan matahari diukur dengan respons pigmentasi berhubungan dengan derajat parut akne.