Peningkatan Kemampuan Phanerochaete chrysosporium dan Ganoderma lucidum Melalui Iradiasi Gamma dalam Mendegradasi Lignin
Main Author: | Uswatun Hasanah |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah
|
Online Access: |
http://tulis.uinjkt.ac.id/file?file=digital/2018-10/87459-USWATUN HASANAH-PDF.pdf |
Daftar Isi:
- Limbah pertanian banyak mengandung lignoselulosa yang terdiri dari lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Lignin adalah polimer yang sangat tidak teratur dan tidak larut, memiliki ikatan kovalen dengan hemiselulosa. Jamur pelapuk putih merupakan mikroorganisme yang paling aktif dalam pendegradasian lignin, yang menghasilkan CO2 dan H2O dalam mendegradasi lignin. Dibandingkan jamur yang lainnya, jamur pelapuk putih mempunyai jenis yang paling aktif mendegradasi lignin. Degradasi lignin menggunakan fungi Phanerochaete chrysosporium dan ganoderma lucidum menggunakan radiasi sinar gamma dosis rendah (0, 200, 400, 600, 800, dan 1000 Gy) dan dilakukan evaluasi selama 12 hari dengan metode fermentasi padat (SSF). Hasil penelitian menunjukan pada fungi Phanerochaete chrysosporium dosis yang paling optimal pada 600 Gy dengan aktivitas Lignin Peroksidase (LiP) 30 U/ml, dan pada fungi Ganoderma lucidum pada 800 Gy dengan aktivitas LiP yang didapatkan 34 U/ml. Phanerochaete chrysosporium pada dosis optimal yang sama menghasilkan kadar lignin hingga 42% dalam waktu 4 hari sedangkan pada Ganoderma lucidum dengan dosis optimal yang sama juga kadar lignin yang dihasilkan 21% selama 4 hari