Analisis Semiotika Toleransi Antar Umat Berbeda Keyakinan Dalam Film Assalamualaikum Beijing

Main Author: Kiki Dwi Hikmayanti
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Subjects:
Daftar Isi:
  • Film dapat dikatakan sebagai media komunikasi yang unik, karena sifatnya yang bergerak secara bebas dan tetap, penerjemahannya langsung melalui gambar-gambar visual dan suara yang nyata, juga memiliki kesanggupan untuk menangani berbagai subjek yang tidak terbatas ragamnya. Fungsi film diantaranya adalah sebagai media informasi dan media sosial, karena melalui film masyarakat dapat melihat secara nyata apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat tertentu pada masa tertentu. Assalamualaikum Beijing merupakan film bergenre drama religi. Film yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto ini memberikan gambaran mengenai toleransi beragama antar umat berbeda keyakinan yang dilakukan oleh tokoh Asma dan Zhong Wen. Rumusan masalah penelitian ini yaitu Bagaimana cara bersikap toleransi terhadap umat berkeyakinan lain dalam film Assalamualaikum Beijing dilihat dari makna denotasi? Bagaimana cara bersikap toleransi terhadap umat berkeyakinan lain dalam film Assalamualaikum Beijing dilihat dari makna konotasi? Bagaimana cara bersikap toleransi terhadap umat berkeyakinan lain dalam film Assalamualaikum Beijing dilihat dari makna mitos? Melihat konteks penelitian ini, tinjauan teoritis yang digunakan adalah teori analisis semiotik dengan menggunakan model Roland Barthes. Teknik pengumpulan data dengan meneliti scene-scene yang ditampilkan dalam film Assalamualaikum Beijing. Peneliti juga melakukan document research sebagai teknik pengumpulan data, menelaah dan mengkaji buku, majalah, internet, dan literature-literature lainnya yang memiliki relevansi dengan materi dalam penelitian ini. Serta dilakukan wawancara dan dokumentasi dengan Asisten Sutradara Film Assalamualaikum Beijing oleh Bapak Tebe Reviadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotik yang bersifat kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan paradigma kontstruktivis yang berasumsi bahwa apa yang nyata (reality) merupakan konstruksi dalam fikiran individu. Objek penelitian terfokus pada delapan adegan dalam film Assalamualaikum Beijing, dimana adegan-adegan tersebut berkaitan dengan rumusan masalah dan menggambarkan sikap toleransi umat berbeda keyakinan. Setelah melihat dan mengamati delapan adegan film yang diteliti, maka kesimpulannya adalah toleransi antar umat berbeda keyakinan dalam film Assalamualaikum Beijing digambarkan melalui sikap Asma yang menghargai informasi yang diberikan Zhong Wen mengenai sejarah masjid Xi?an di China, dan sikap Zhong Wen yang berkeyakinan Agnostik yang menghormati Asma untuk melakukan ibadah.