Resolusi Konflik Kasus Tawuran Pelajar Antara Sma Negeri 6 Dan Sma Negeri 70 Jakarta
Main Author: | Sonia Awalokita |
---|---|
Format: | Masters |
Terbitan: |
Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://tulis.uinjkt.ac.id/file?file=digital/2018-3/84831-SONIA AWALOKITA-PPS.pdf |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membuktikan bahwa penyebab tawuran pelajar antara SMAN 6 dan SMAN 70 disebabkan oleh faktor internal yaitu reproduksi nilai permusuhan yang terjadi diantara kedua sekolah, serta lemahnya pengawasan orang tua, dan faktor eksternal yaitu indikasi kepentingan bisnis untuk menguasasi sekolah. Resolusi konflik tawuran pelajar dilakukan dengan meresosialisasi pelaku tawuran pelajar serta Internalisasi Nilai-Nilai Religius ke dalam Budaya Sekolah Melalui Pendidikan Karakter. Mendukung pendapat Stewart Levine (1998), Weitzman (2002), Oliver Ramsbotham (2010) yakni resolusi konflik bermakna sebagai tindakan mengurai suatu permasalahan, pemecahan, penghapusan, atau penghilangan permasalahan. Upaya tersebut dilakukan dengan usaha menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru yang bisa tahan lama diantara kelompok-kelompok yang berseteru Simon Fisher (2000). Penelitian ini juga mengkritisi peran stakeholder dalam mengatasi permasalahan yang dianggap tidak menyentuh sampai ke akar permasalahan yaitu penyebab perkelahian itu sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif, hal ini dimaksudkan untuk mengungkap kedalaman sebuah fenomena yang terdapat dilapangan. Sumber utama penelitian berasar dari wawancara (indept interview) semi struktur, studi literatur mengenai resolusi konflik dan tawuran pelajar, dan studi dokumentasi berupa foto, data atau catatan mengenai suatu kejadian. Ruang lingkup penelitian ini adalah SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 70 Jakarta.