Analisis Wacana Pada Pemberitaan Investigasi Episode Geliat PSK ABG Di Reportase Investigasi Trans TV
Main Author: | Umi Kulsum |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://tulis.uinjkt.ac.id/file?file=digital/2018-1/84298-UMI KULSUM-FIDKOM.pdf |
Daftar Isi:
- Kehadiran program Reportase Investigasi semakin diminati penonton setianya karena program ini selalu menampilkan fenomena dan peristiwa yang belum diketahui oleh masyarakat. Program yang semakin ditunggu pemirsa setiap minggu ini menayangkan kasus-kasus yang terdapat di masyarakat. Pada episode Geliat PSK ABG yang ditayangkan oleh Reportase Investigasi pada 8 Februari 2015 menarik perhatian penulis. Setelah dilihat dan dianalisis, tayangan tersebut memberitakan mengenai adanya praktik prostitusi di salah satu sekolah di Jawa Barat. Menariknya, tayangan ini menjelaskan bahwa guru juga mengetahui bahkan terlibat ke dalam praktik prostitusi tersebut. Selain itu, pada tayangan yang berdurasi 15 menit ini banyak menggunakan simbol-simbol Islam, seperti ditampilkan kata ?alim? dan wanita berjilbab. Hal ini menarik perhatian penulis untuk menganalisis adanya tata bahasa yang digunakan serta makna yang tersembunyi di dalamnya. Berdasarkan pernyataan di atas, agar penelitian dapat terarah, disusunlah rumusan masalahnya yaitu bagaimana konstruksi prostitusi remaja dilihat dari struktur teks? Bagaimana kognisi sosial wartawan dalam memahami kasus tersebut? Dan bagaimana konteks sosial yang terjadi di masyarakat terkait kasus prostitusi remaja tersebut serta penerapan jurnalisme profetik ke dalam beritanya? Untuk memahami wacana di atas, penelitian ini menggunakan metode analisis wacana Teun A. Van Dijk. Metode ini menganalisis suatu wacana dilihat dari tiga level yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Analisis wacana Van Dijk adalah model yang paling banyak dipakai karena Van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa diaplikasikan secara praktis. Metodologi dalam penelitian ini adalah jenis kualitatif dengan model deskriptif. Paradigma yang digunakan adalah kritis. Data yang digunakan ialah teks pada episode ?Geliat PSK ABG? dan wawancara pribadi dengan Theodorus Lintas Melawai sebagai produser yang memproduksi tayangan yang diteliti. Data yang terkumpul tersebut dianalisis kemudian disimpulkan. Penelitian mengenai kasus prostitusi yang melibatkan remaja ini ditinjau dari segi teks yang dilihat dari tiga tingkatan struktur yaitu struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Penelitian kognisi sosial dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan produser pada tayangan tersebut. Sedangkan konteks sosial diteliti dengan melihat bagaimana isu berkembang di masyarakat. Dalam level teks ditemukan pada unsur tematik, wacana tersebut sebetulnya menyindir pranata sosial, disebutkan guru dan dosen justru menjadi penyokong di dalam praktik prostitusi. Serta terlihat bahwa adanya hal yang melemahkan peran agama dalam kontrol sosial. Wartawan dalam memahami kasus prostitusi yang melibatkan anak remaja ini sebagai masalah sosial yang harus ditangani dan diwaspadai. Saat ini prostitusi pada kalangan remaja bukan lagi didasari atas kepentingan ekonomi melainkan sudah menjadi lifestyle. Selain itu tayangan ini belum sepenuhnya mengimplementasikan jurnalisme profetik ke dalam beritanya.