Uji aktivitas hepatoprotektif ekstrak air sarang burung walet (collocalia fuciphaga t.) pada tikus putih jantan terhadap aktivitasalp dan gambaran histologi hepar
| Main Author: | Rahmi Sertiana Nur Aiman |
|---|---|
| Format: | Bachelors |
| Terbitan: |
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://tulis.uinjkt.ac.id/file?file=digital/2017-12/83854-RAHMI SERTIANA NUR AIMAN-FKIK.pdf |
Daftar Isi:
- Penyakit hati menduduki urutan kedelapan penyebab kematian di Indonesia. Hati merupakan organ yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan berperan pada hampir setiap fungsi metabolik tubuh. Sampai saat ini belum ada obat yang disetujui sebagai hepatoprotektor di Indonesia. Kandungan glikoprotein dalam sarang burung walet yang tinggi membuat sarang burung walet bisa menjadi pilihan dalam pencegahan kerusakan hati. Penelitian ini menggunakan 6 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri atas kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok uji yang diberi ekstrak air sarang burung walet dengan dosis 1; 10; dan 100 mg/kgBB. Kelompok uji diberikan ekstrak air sarang burung walet selama 16 hari. Pada hari ke-15 dan 16, dua jam setelah pemberian ekstrak, dilakukan penginduksian menggunakan parasetamol (2 g/kgBB). Parameter yang diamati adalah perubahan kadar ALP dan penilaian histopatologi hati. Analisis data dilakukan menggunakan Uji Paired Samples Ttest dan one-way ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak sarang burung walet pada dosis 10 dan 100 mg/kgBB dapat melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh parasetamol. Efek hepatoprotektif yang paling baik ditunjukkan oleh ekstrak air sarang burung walet dosis 10 mg/kgBB.
