Pengaruh pemikiran Hasan aI-Bana terhadap Gerakan politi kIslam di Indonesia: studi kasus partai keadilan
Main Author: | Aay Muhammad Furkon |
---|---|
Format: | Report |
Terbitan: |
2003
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Pemikiran Hasan AI-Banna yang diaplikasikan lewat Ikhwanul Muslimin mempunyai dampak di berbagai negara, tanpa terkecuali di Indonesia. Salimatul Aqidah al-Islamiyah merupakan fondasi bagi semua aktifitas gerakan Islam. Islam yang diajarkan Nabi Muahammad kepada umatnya adalah Islam yang sempurna yang tak kurang sesuatu apapun. Demikian halnya, Islam juga mengatur tentang politik mulai dari konsep sistem kekhalifahan sampai etika berpolitik. Namun pada prakteknya antara Islam dan politik jauh panggang dari api. Islam seakan jadi ajaran dogma yang profan, sedangkan politik adalah sesuatu yang praxis penuh dengan intrik. Untuk membina akhlak kaum muslimin agar tak jauh dari Islam dalam mencapai tujuannya, maka tarbiyah (pembinaan) dengan segala sarananya adalah salah satu solusi untuk mengatasinya. Buku-buku terjemahan dm: mahasiswa yang belajar ke Timur Tengah merupakan transmiter bagi pemikiran Hasan al-Banna sampai ke Indonesia. Lembaga keislaman juga memainkan peranan yang sangat signifikan dalam mentransmisikan pemikiran Hasan al-Banna. Tersedianya ,arana masjid kampus mempennudah para aktifis dakwah . kampus untuk melakukan segala aktifitas keislaman. Seiring dengan mulai terbukanya sikap pemerintah terhaclap umat Islam, maka gerakan yang bermula clari kampus semakin mengembangkan aktifitasnya di berbagai sektor kehiclupan. Memasuki era reformasi para aktifis dakwah ini membentuk partai politik sebagai alat untuk menyampaikan dakwahnya. Pemikiran Hasan aI-Banna yang banyak memberikan inspirasi bagi para aktifis dakwah ini, dalam praktek politik ternyata terjadi modifikasi dan sebagian bersebrangan bahkan. Hal ini tterjadi karena tuntutan situasi dan kondisi dimana dakwah itu berkiprah.