Pengaruh konsep diri, peer pressure dan pola asuh orang tua terhadap adiksi game online pada remaja
Main Author: | Ina Muthmainna A. Wadud |
---|---|
Format: | Masters |
Terbitan: |
Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://tulis.uinjkt.ac.id/file?file=digital/2017-8/81919-INA MUTHMAINNA A. WADUD-PPS.pdf |
Daftar Isi:
- Konsep diri, peer pressure dan pola asuh orang tua mempunyai peranan penting yang dapat menyebabkan seorang remaja teradiksi game online. Hal ini dibuktikan oleh beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan secara terpisah mengenai pengaruh konsep diri, peer pressure maupun pola asuh orang tua terhadap adiksi game online pada remaja. Pengaruh dari teman sebaya paling kuat terjadi saat individu memasuki tahap remaja awal, teman sebaya beromba-lomba saling mempengaruhi satu sama lain, terutama dalam masalah yang beresiko ataupun permasalahan yang menyimpang. Pada masa remaja awal ini, seorang individu dituntut untuk memiliki konsep diri yang baik dan dapat mengendalikannya agar dapat membentengi dirinya dari keinginan untuk berbuat hal-hal yang negatif dan merugikan dirinya. Pola asuh orang tua juga menjadi hal yang tak kalah pentingnya, sebab dengan pengasuhan yang baik maka seorang anak merasa diperhatikan, dibimbing, dan diawasi agar segala perkembangan di tahap remaja awal ini berkembang secara optimal. Sampel pada penelitian ini sebanyak 150 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan nonprobability sampling yaitu convenience sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Piers-Harris Children?s Self Concept Scale 2 (PHCSCS 2) yang diadaptasi dari Piers & Herzberg (2002), Peer Pressure Inventory (PPI) yang diadaptasi dari Clasen & Brown (1985) dan skala pola asuh orang tua yang diadaptasi dari Robinson, Mandelco, Olsen & Hart (1995). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan dari konsep diri, peer pressure dan pola asuh orang tua terhadap adiksi game online pada remaja. Adapun hasil dari koefisien regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel freedom from anxiety, family involvement, peer involvement dan misconduct.