Riyadah Tarekat Sebagai Terapi Keluarga Muslim Studi Tasawuf Pada Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah (Tqn) Pondok Pesantren Suryalaya
Main Author: | Aspiyah Kasdini |
---|---|
Format: | Masters |
Terbitan: |
Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://tulis.uinjkt.ac.id/file?file=digital/2017-8/81311-ASPIYAH KASDINI-PPS.pdf |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan, bahwasanya riya>d}ah sebagai amaliyah pada ajaran tarekat dapat menjadi solusi alternatif dalam menyelesaikan berbagai macam permasalahan rumah tangga, khususnya perceraian. Riya>d}ah merupakan salah satu bentuk terapi, yang memiliki peran dalam mendidik diri dan melatih jiwa untuk mengontrol segala bentuk ego guna membentuk pribadi berakhlakul karimah. Tesis ini ingin mempertegas hasil penelitian Faisal Bahar Susanto (2006), Ermi Suryani (2014), Zakaria Husin Lubis (2013), Triyani Pujiastuti (2012), Muhammad Tahir Khalily (2012), Ellen J. Amster, Ira Ratna Mahayanti (2013), Frank D. Fencham (2006), María del Rosario González Martín (2011), yang membuktikan bahwasanya latihan-latihan pendisiplinan atau pengaturan jiwa (riya>d}ah), yang terdapat dalam dunia tasawuf beserta nilai-nilai yang terdapat didalamnya (seperti nilai ketauhidan dan pemaafan), memiliki peran yang mengatur berbagai aspek kehidupan. Peran yang dimaksudkan dalam tesis ini adalah perannya sebagai alat interaksi antara Khalik dan makhluk, sehingga makhluk dapat menjalani kehidupan sesuai aturan-aturan-Nya. Apabila peran tersebut dapat terlaksana dengan baik, maka para makhluk yang notabenenya adalah suami-istri dalam ikatan pernikahan dapat menjaga keharmonisan keluarga, sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang dapat memicu terjadinya perceraian. Pandangan tersebut tidak sefaham dengan ungkapan Freidrich Schiller, dikutip oleh Max Weber, yang mengatakan bahwasanya manusia adalah makhluk yang bebas dan terpisah dengan Tuhannya, maka manusia boleh bertindak bebas dan mengikuti keperluan ataupun rancangannya untuk mendapatkan keinginan dan kebahagiaannya tanpa perlu mentaati aturan yang telah digariskan oleh-Nya. Berdasarkan kajian-kajian terdahulu yang relevan, belum ada yang secara khusus membahas tema dan kasus yang penulis ajukan, untuk mengisi kekosongan tersebut, maka di sinilah letak posisi penelitian ini. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap objek penelitian sebagai sumber utamanya. Adapun untuk sumber sekunder, penulis menggunakan jurnal, disertasi, tesis, dan buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan tema dan kasus penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan psikologi. Keseluruhan data yang diperoleh kemudian disajikan menggunakan metode analisis kritis dengan pendekatan ilmu Tasawuf dan Psikologi.