Analisis kemampuan berbicara siswa melalui pidato dengan metode manuskrip di kelas XII SMA Negeri 6 Depok
| Main Author: | Megatari Gumilar |
|---|---|
| Format: | Bachelors |
| Terbitan: |
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://tulis.uinjkt.ac.id/file?file=digital/2017-7/81066-MEGATARI GUMILAR-FITK.pdf |
Daftar Isi:
- Keterampilan berbicara seseorang dapat dikembangkan salah satunya dengan berpidato. Bagi seorang pemula seperti siswa yang belum terbiasa berpidato dengan baik, metode pidato yang tepat digunakan adalah manuskrip atau membaca naskah. Melalui metode manuskrip ini diharapkan pidato dapat tersampaikan oleh siswa secara baik karena lebih tertata pada aspek kebahasaan dan lebih melatih siswa terutama pemula pada aspek non kebahasaan. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan berbicara siswa melalui pidato dengan menerapkan metode manuskrip di kelas XII IPA 4 semester genap tahun pelajaran 2014/2015 SMA Negeri 6 Depok. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kemampuan berbicara siswa melalui pidato dengan menerapkan metode manuskrip di kelas XII IPA 4 semester genap tahun pelajaran 2014/2015 SMA Negeri 6 Depok. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik penganalisisan data dilakukan dengan mengelompokkan kemampuan berpidato para siswa pada dua aspek, yaitu kebahasaan dan non kabahasaan. Sumber data dari penelitian ini adalah rekaman pidato 25 siswa kelas XII IPA 4 semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para siswa kelas XII IPA 4 semester genap tahun pelajaran 2014/2015 SMA Negeri 6 Depok lebih menguasai aspek kebahasaan dalam pidatonya dibandingkan dengan aspek non kebahasaan. Hal ini disebabkan dengan menerapkan metode manuskrip, aspek kebahasaan akan lebih tertata saat berpidato dan baik digunakan bagi siswa yang belum berpengalaman untuk berpidato, namun metode ini membuat siswa kaku saat berpidato.