Gambaran Tingkat Risiko Ergonomi Terhadap Terjadinya Keluhan Msds Pada Pekerja Mekanik Unit Produksi Tcw Di PT GMF Aeroasia Tahun 2015
Main Author: | Daily Lintang Anggraeni |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Muskuloskeletal Disorders (MSDs) menjadi sangat penting karena merupakan penyebab terbesar hilangnya hari kerja akibat cedera dihampir setiap jenis industri. Penyebab terjadinya MSDs adalah postur janggal, penggunaan beban berlebih, serta pergerakan repetitif. Penyebab MSDs tersebut ditemukan pada proses kerja di PT. GMF AeroAsia, dimana pada proses kerja tersebut menggunakan objek kerja yang berukuran besar, dan memiliki berat yang melebihi kapasitas kemampuan pekerja, sehingga menyebabkan terjadinya postur janggal, penggunaan beban berlebih, serta pergerakan repetitif. Tingkat risiko ergonomi yang tinggi dapat berpotensi menimbulkan keluhan MSDs. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan observasi ditemukan gerakan repetitif, beban berlebih, postur janggal dalam proses membuka dan memasang baut pada wheel, memasang cleaning, dan testing komponen. Pada hasil wawancara dengan 15 pekerja, diketahui bahwa sebesar 93,3% atau 14 pekerja merasakan adanya keluhan di beberapa anggota tubuh mereka. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif untuk mengetahui besarnya tingkat risiko ergonomi dan keluhan MSDs pada pekerja. Pengukuran dan penilaian risiko ergonomi pada penelitian ini menggunakan metode Ovako Working Analysis System (OWAS) dan Rapid Entire Based Assessment (REBA). Sedangkan untuk mengukur tingkat keluhan MSDs menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Desember 2015 dilakukan pada 10 proses atau 55 sub proses kerja yang berada di unit TCW PT. GMF AeroAsia Tahun 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerja dengan tingkat risiko ergonomi tinggi dan rendah memiliki tingkat keluhan MSDs yang rendah. Skor postur pada bagian tubuh tertentu identik dengan keluhan MSDs pada bagian tubuh tersebut, kecuali pada bagian kaki. Keluhan tertinggi MSDs terdapat pada punggung sebesar 96,4%. Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko ergonomi disarankan untuk memodifikasi beberapa alat dan peralatan kerja, menggunakan alat bantu untuk menghindarkan pekerja melakukan manual handling, serta memberikan pelatihan mengenai bahaya ergonomi pada karyawan. Sedangkan pada pekerja dapat mengurangi gerakan postur janggal, serta menyeimbangi nya dengan istirahat yang seimbang dan cukup