Pengaruh Bimbingan Shalat Terhadap Kemampuan Beribadah Shalat Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur
Main Author: | Siti Rif'ah |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Bimbingan agama mengenai ibadah shalat bagi para lansia yang beragama muslim sangatlah penting sebagai usaha mempersiapkan diri dalam menghadapi saat-saat akhir. Masa lansia merupakan masa yang sudah tidak produktif lagi, dimana kondisi fisik, daya tahan tubuh, pikiran yang sudah banyak menurun dan dimana rasa gelisah, sedih ,khawatir, takut dan bahkan depresi mereka rasakan, terlebih lagi lansia tersebut merupakan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) sehingga perlu adanya bimbingan agama terutama mengenai kemampuan beribadah shalat. Ibadah shalat merupakan perintah pertama dalam Islam dan wajib bagi orang mukmin untuk mengerjakannya. Dalam kemampuan beribadah dianjurkan sesuai dengan ajaran agama yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang proses pelaksanaan bimbingan agama terhadap kemampuan beribadah shalat, Pengaruh bimbingan agama terhadap kemampuan beribadah shalat dan faktor pendukung & penghambat Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Kemampuan Beribadah Shalat Pada Lansia. Dimana bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu untuk dapat memahami lingkungan dan dirinya sendiri, dalam hal ini informan terdiri dari 3 pembimbing agama dan 6 lansia. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun pengumpulan data penelitiannya dilakukan dengan wawancara dan observasi yang diperoleh langsung dari sasaran penelitian berupa catatan, rekaman, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh bimbingan agama terhadap kemampuan beribadah shalat pada lansia, yaitu dilihat dari segi kemampuan berwudhu, kemampuan bacaan dalam shalat dan kemampuan gerakan shalat. dimana kemampuankemampuan tersebut masih mereka bisa lakukan, akan tetapi tidak sesempurna seperti masamasa sebelumnya, karena kebanyakan para lansia tersebut tidak hafal dan tidak ingat dengan apa yang mereka lakukan ketika beribadah shalat. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pengaruh bimbingan agama terhadap kemampuan beribadah shalat pada lansia belum dipengaruhi oleh kuatnya bimbingan agama yang diajarkan. Apa yang disampaikan dalam bimbingan agama belum tertanam kuat dalam diri penghuni panti karna lansia sendiri lebih di pengaruhi oleh kehidupan sebelum berada dipanti dan juga di pengaruhi oleh banyaknya faktor yang dialami oleh para lansia.