Penurunan Perolehan Suara Partai Demokrat Pada Pemilu Legislatif 2014

Main Author: Wiky Yasinta Dewi
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah
Subjects:
Daftar Isi:
  • Skripsi ini menganalisis penyebab penurunan perolehan suara Partai Demokrat dalam pemilu legislatif 2014. Permasalahan yang terjadi pada Partai Demokrat menarik dan penting untuk dikaji, mengingat sejak awal kemenangannya dan keikutsertaannya dalam pemilu perolehan suara Partai Demokrat mengalami kenaikan. Bahkan pada pemilu 2009, Partai Demokrat menjadi partai dengan perolehan suara terbesar di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan berhasil mempertahankan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden untuk periode kedua. Namun pada pemilu 2014, suara Partai Demokrat mengalami penurunan justru pasca keberhasilannya menguasai eksekutif dan legislatif. Karena itu penelitian ini menelaah faktorfaktor yang menyebabkan penurunan suara Partai Demokrat pada pemilu legislatif 2014. Untuk menjawab masalah penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif melalui serangkaian wawancara kepada kalangan elit Partai Demokrat dan juga studi pustaka dengan literatur-literatur yang relevan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang terjadi pada Partai Demokrat sehingga menyebabkan penurunan suara partai yang sangat drastis. Beberapa pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam menyusun penelitian ini adalah teori partai politik, pendekatan kelembagaan partai politik, serta pendekatan rational choice. Dalam penelitian ini, penulis merumuskan berbagai argument dari beberapa tahapan analisa, yaitu dengan melihat banyaknya kasus-kasus yang melibatkan beberapa kader Partai Demokrat, serta melihat konflik internal Partai Demokrat yang kemudian dianalisa dengan menggunakan kerangka teori. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa penyebab terjadinya penurunan perolehan suara pada Partai Demokrat dalam pemilu legislatif 2014 lalu karena kelembagaan partai yang kurang berjalan sehingga menimbulkan perpecahan baik dikalangan internal Partai Demokrat sendiri. Kemudian Partai Demokrat belum memenuhi fungsi-fungsi dari partai politik dan kelembagaan politik. Partai Demokrat terlalu terlena atas kekuasan dan kemenangan dalam dua periode di pemerintahan. Sehingga kekuatan internal partai tidak terjaga dengan solid yang akhirnya berujung kepada perpecahan antar kader partai. Selain itu Partai Demokrat kurang memperhatikan dalam proses rekrutmen partai, tidak melihat latar belakang dari calon kader dan hanya melihat keuntungan yang didapat yaitu memperoleh banyak suara.