Analisis Semiotik Terhadap Makna Diskriminasi Dalam Film Babi Buta Yang Ingin Terbang
Main Author: | Ahmad Faiz Ibnu Sani |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- mencatat beragam tindakan diskriminatif yang diterima oleh masyarakat keturunan Cina yang tinggal di Indonesia. Tindakan kekerasan, terbatasnya ruang gerak dan berekspresi semua itu dimulai sejak pendudukan kolonial Belanda hingga jatuhnya rezim orde baru. Namun setelah reformasi bergulir, prasangka dan tindakan diskriminatif masih suka diterima sebagian masyarakat keturunan Cina. kejadian terbaru yaitu terkait pencalonan Ir. Basuki T. Purnama (Ahok) sebagai wakil gubernur DKI Jakarta pendamping Ir. Joko Widodo. Tumbangnya orde baru membuat masyarakat Indonesia lebih berani dalam menyampaikan aspirasinya, diantaranya melalui media film. banyak film yang berani mengangkat isu-isu yang sensitif di era orde baru. Salah satunya film Babi Buta Yang Ingin Terbang yang bercerita tentang keadaan keturunan etnis Cina di Indonesia selama ini. Oleh karena itu untuk mengetahui gambaran atau representasi yang disajikan dalam film tersebut digunakan pendekatan semiotik dengan model Roland Barthes. Sehingga penelitian ini berupaya untuk mengetahui bagaimana makna denotasi, konotasi dan mitos yang menceritakan tindakan-tindakan diskriminatif yang diterima etnis keturunan Cina dalam film Babi Buta Yang Ingin Terbang. Setelah melalui observasi akhirnya ditemukan adegan-adegan yang mewakili tindakan diskriminatif dalam film tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diskriminasi yang diterima masyarakat keturunan Cina disebabkan oleh peraturan-peraturan pemerintah, prasangka dan stereotip yang berkembang di masayarakat, serta sifat eksklusif dari sebagian etnis Cina sendiri. Edwin menggambarkan tindakan diskriminatif yang diterima etnis keturunan Cina hampir meliputi semua aspek, dari sisi sosial perlakuan kasar yang diterima, dari sisi budaya diaturnya penggunaan nama mandarin, dari sisi hukum mengenai pengakuan sebagai warga negara Indonesia.