Aplikasi Metode Kirchhoff Post Stack Time Migration Untuk Mengetahui Karakteristik Reflektor Seismik Di Daerah ?X?
Main Author: | Safirah Rahmah |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Penampang seismik line A dan B menunjukkan kejadian-kejadian geologi di daerah penelitian yang direpresentasikan oleh karakteristik reflektor seismik (konfigurasi, kemenerusan, amplitudo, dan frekuensi). Karakteristik reflektor seismik digunakan untuk menginterpretasikan lapisan batuan, ketidakselarasan, artefak seismik (difraksi, multiple, dll.), dan refleksi non-sedimentasi (patahan, intrusi, dll.). Pengolahan data seismik menggunakan software ProMAX version 5000. Pengolahan data dari input hingga tahap migrasi dengan menggunakan metode Kirchhoff Post Stack Time Migration dikarenakan metode ini dapat menyelesaikan permasalah domain sudut, waktu, serta jarak yang terdapat pada profil seismik. Karakterisasi reflektor seismik dilakukan pada penampang seismik tersebut berdasarkan refleksi individual dan konfigurasi refleksi. Pengolahan data seismik dengan menggunakan metode Kirchhoff Post Stack Time Migration pada penelitian ini menghasilkan reflektor seismik yang dapat dikarakteristikkan berdasarkan refleksi individual dan konfigurasi refleksi. Pada tahap Pre-processing data, didapatkan nilai frekuensi yang optimal sebesar 13-25-90-113 Hz. Dengan menggunakan nilai TAR yang paling optimal yakni 2 db/sec, penentuan nilai sebesar 30 derajat dan nilai n yang optimal digunakan yakni 56 sehingga didapatkan bentuk reflektor yang optimal. Pada tahap processing data penentuan nilai kecepatan yang terdapat dalam even seismik pada tahap velocity analysis yakni berkisar antara 1570 ? 3800 ms. Refleksi individual terdiri dari (i) refleksi menerus dan tidak menerus, (ii) frekuensi rendah, sedang, dan tinggi, (iii) amplitudo rendah, sedang, dan tinggi, Konfigurasi refleksi terdiri dari (i) parallel (ii) subparallel, (iii) wavy, (iv) hummocky clinoform, (v) onlap. Selain itu, dapat diinterpretasikan keberadaan patahan pada penampang seismik.