Pengaruh resiliensi, religiusitas dan dukungan sosial terhadap posttraumatic growth pada penderita HIV/aids (odha)
Main Author: | Ira Ocktavia Safitri |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Psikologi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh dari setiap variabel yang dianalisis (independent variabel) terhadap posttraumatic growth (dependent variabel) pada penderita HIV/AIDS (ODHA). Independent variabel yang diteliti dalam penelitian ini antara lain resiliensi, religiusitas (daily spiritual experience, value, belief, dan religious/spiritual coping) dan dukungan sosial (informational support, emotional support, affectionate support, positive social interaction dan tengible support), usia, jenis kelamin dan lama diagnosis serta variabel mana yang paling mempengaruhi posttraumatic growth. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode analisis regresi berganda, serta pengujian validitas konstruk menggunakan teknik Analisa Faktor Konfirmatori (CFA). Sampel berjumlah 200 orang penderita HIV/AIDS (ODHA) pada Yayasan Pelita Ilmu dan Yayasan Hidup Positif (YHP). Sampel penelitian di tentukan dengan menggunakan teknik non probability sampling. Instrument pengumpulan data menggunakan posttraumatic growth inventory (PTGI), skala resiliensi berdasarkan 3 aspek resiliensi yang dikembangkan oleh Grotberg (2003), multidimentional of religiousneess dan instrument medical outcomes study (MOS)Social Support Survey. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari resiliensi, religiusitas dan dukungan sosial terhadap posttraumatic growth pada penderita HIV/AIDS (ODHA). Hasil uji hipotesis minor yang menguji resiliensi, daily spiritual experience, value, belief,religious/spiritual coping, informational support, emotional support, affectionate support, positive social interaction, tengible support serta faktor demografi yaitu usia, jenis kelamin dan lama diagnosis hanya resiliensi saja yang memiliki pengaruh terhadap posttraumatic growth, sedangkan sisanya tidak berpengaruh terhadap posttraumatic growth