Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Problem Solving Model Search, Solve, Create and Share (SSCS) dan Kemampuan Berpikir Logis Matematik Siswa

Main Author: Bunga Siti Fatimah
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Subjects:
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan berpikir logis matematik siswa yang diajarkan dengan pendekatan problem solving model search, solve, create and share (sscs) dan yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional serta menganalisis perbedaan kemampuan berpikir logis matematik antar siswa yang diajarkan dengan pendekatan problem solving model search, solve, create and share (sscs) dan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 178 Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan desain penelitian Randomized Control Group Posttest Only, yang melibatkan 68 siswa sebagai sampel. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data setelah perlakuan dilakukan dengan menggunakan tes kemampuan berpikir logis matematik siswa. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan berpikir logis matematik siswa yang diajar dengan pedekatan problem solving model search, solve, create and share (sscs) lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan pembelajaran kovensional. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil tes kemampuan berpikir logis matematik siswa yang diajar dengan pendekatan problem solving model sscs adalah sebesar 70,09 dan nilai rata-rata hasil tes kemampuan berpikir logis matematik siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional adalah sebesar 54,91 (thitung = 3,38 dan ttabel = 2,00). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa kemampuan berpikir logis matematika siswa pada pokok bahasan Aritmatika Sosial dan Perbandingan yang diajar dengan menggunakan pendekatan problem solving model search, solve, create and share (sscs) lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.