Pengaruh metode drilling dan ekspositori dalam pembelajaran remedial terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas V MI Plus Asy-Syukriyyah Tangerang-Banten
Main Author: | Yanto Hartono |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan dengan metode pretest-posttest control group design, yaitu sebuah rancangan eksperimen (true eksperimental design). Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas V MI Plus Asy-Syukriyyah Tangerang yang terdaftar pada semester I tahun ajaran 2010-2011. Pengambilan sample dilakukan dengan cluster sampling dan sample penelitian sebanyak 70 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument berupa hasil belajar matematika yang dapat diselesaikan dengan dua cara yaitu melalui pembelajaran remedial dengan menggunakan metode drilling dan dengan menggunakan metode ekspositori. Teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis perbedaan dengan uji-t, pada taraf signifikan ? = 0,05. Instrument yang digunakan untuk mengambil data adalah berupa tes berbentuk pihan ganda dengan jumlah 30 soal. Kemudian instrumen tersebut diuji validitasnya dengan menggunakan korelasi biserial (rbis). Harga kritik dari r product moment pada taraf signifikan ? = 0,05 dan jumlah data (N) = 35 adalah 0,334. Maka butir soal dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Dari 30 butir soal terdapat 23 butir soal yang valid. Setelah itu tes diuji reliabilitasnya denganm menggunakan rumus Kuder � Richardson 20 (K-R 20). Dari perhitungan reliabilitas didapatkan hasil r11 = 0,875. Jika dikonsultasikan dengan table interpretasi angka korelasi maka nilai r11 berada diantara 0,71 � 0,90 berarti nilai reliabilitas tinggi. Ini berarti ke-23 butir soal dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Berdasarkan hasil pretest pada pokok bahasan bilangan bulat di kelas VB diperoleh rentang nilai 3,0 � 7,33. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) matematika (aspek pemecahan masalah) kelas V MI Plus Asy-Syukriyyah adalah 6,00. Mengacu kepada KKM tersebut terdapat 11 orang siswa yang lulus (mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal). Dan 24 orang siswa yang tidak lulus (tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal). Sementara hasil pretest pada pokok bahasan bilangan bulat di kelas VC diperoleh rentang nilai 2,0 � 7,33. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) matematika (aspek pemecahan masalah) kelas V MI Plus Asy-Syukriyyah adalah 6,00. Mengacu kepada KKM tersebut terdapat 10 orang siswa yang lulus (mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal). Dan 25 orang siswa yang tidak lulus (tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelas V Mekkah dan kelas V Madinah MI Plus Asy-Syukriyyah memiliki kesulitan belajar matematika yang sama. Selanjutnya kelas V Mekkah (kelas eksperimen) telah diberikan perlakuan pembelajaran remedial dengan menggunakan metode drilling dan kelas V Madinah sebagai control.