Pembentukan akhlak mulia siswa melalui keteladanan dan pembiasaan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatusshibyan Sukamakmur Bogor
Main Author: | Abd. Rahman |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Terjadinya tawuran antar pelajar yang tidak sedikit berujung kepada munculnya korban jiwa merupakan bukti bahwa krisis akhlak dikalangan pelajar semakin memprihatinkan, fenomena ini merupakan kejadian tahunan dan terjadi secara berulang. Akan tetapi belum dapat terselesaikan atau belum ada solusi dari semua pihak termasuk pihak sekolah. Sekolah belum mampu membentuk kepribadian siswa dengan berakhlak mulia, sehingga krisis akhlak semakin memperlihatkan peningkatan. Pembentukan akhlak mulia ini seebetulnya dapat dimulai di sekolah dengan keteladanan guru dan pembiasaan siswa menaati peraturan sekolah. Penelitian ini akan menjawab beberapa pertanyaan : Bagaimana pembentukan akhlak mulia siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatusshibyan Sukamakmur Bogor? Bagaimana proses pembentukan akhlak mulia melalui keteladanan guru? Bagaimana pembentukan akhlak mulia melalui pembiasaan siswa dalam mematuhi peraturan sekolah. Akhlak mulia siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatusshibyan dapat dibentuk melalui keteladanan guru dan melalui pembiasaan siswa dengan mentaati peraturan sekolah. Semua ucapan, tingkah laku atau sikap seorang guru bagi para siswa merupakan teladan, sehingga tingkahlakunya akan ditiru, dicontoh oleh para siswa. Dan pembiasaan berupa peraturan sekolah secara konstan dilakukan siswa dengan sendirinya dapat menumbuhkan kebiasaan akhlak mulia siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatusshibyan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini teori belajar behavioristik, teori ini menjelaskan bahwa dalam proses belajar terdapat faktor penguatan (reinforcement). Jika faktor penguatan ini ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat. Artinya jika keteladanan dan peraturan semakin diterapkan pada siswa maka semakin baik akhlak siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metod ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan yang sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sehingga dari penelitian ini akan terungkap suatu gambaran, atau pemaparan dan laporan suatu keadaan, objek, peristiwa atau fakta dengan apa adanya dan berupa penyingkapan fakta. Yaitu bagaimana pembentukan akhlak mulia melalui keteladanan dan pembiasaan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatusshibyan Sukamakmur Bogor Penelitian ini membuktikan bahwa akhlak mulia siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatusshibyan Sukamakmur Bogor dipengaruhi oleh keteladanan seorang guru dan pembiasaan siswa menaati peraturan sekolah. Sehingga dengan keteladanan seorang guru dan pembiasaan siswa dalam mentaati peraturan maka terbentuklah akhlak mulia pada diri siswa diantaranya : Selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru, orang tua dan orang lain. Berkata sopan di depan guru dan orang lain. Terbiasa membaca do�a ketika memulai dan mengakhiri pelajaran. Membuang sampah selalu pada tempatnya. Menjaga kebersihan dan keindahan kelas. Menjaga keindahan taman dan tanaman sekolah. Disiplin ketika masuk sekolah selalu tepat waktu. Memakai seragam yang bersih dan rapi