Upaya guru dalam menanamkan nilai-nilai akhlak pada anak didik di TK As-Salam Duri Kosambi Jakarta Barat

Main Author: Mardiah
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Subjects:
Daftar Isi:
  • Dari studi yang telah dilakukan, akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dalam sebuah institusi pendidikan seperti Taman Kanakkanak sangat dituntut untuk dapat membantu pemerintah dalam upaya menanamkan nilai-nilai akhlak budi pekerti yang luhur. Berikut adalah kesimpulan penulis. 1. Upaya guru TK As-Salam dalam menanamkan nilai-nilai akhlak diketahui melalui tiga metode yaitu, metode bermain, metode bercerita dan metode bernyanyi. Bermain merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk memacu dan mengembangkan potensi dan multiple intelligences anak, karena melalui kegiatan bermain ini, mereka akan lebih mudah menyerap berbagai macam informasi dan pengalaman. Metode bercerita merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar Bagi anak didik, cerita yang dibawakan harus menarik dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan itu sendiri. Bagi anak kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi mereka, dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya. Bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.oleh karena itu, para guru dapat 58 mengenalkan nama-nama nabi, menanamkan tauhid serta menanamkan akhlak budi pekerti yang baik dari metode bernyanyi yang menyenangkan bagi mereka. 2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya guru TK As-Salam guna menanamkan nilai-nilai akhlak memang cukup banyak, dimulai dari masalah lingkungan, media informasi hingga kurangnya koordinasi dengan para wali murid. Tak dipungkiri lagi bahwa lingkungan yang kondusif-edukatif sangat membantu perkembangan anak-anak. Seiring dengan semakin majunya dunia tekhnologi, TK As-Salam seharusnya bisa memanfaatkan kemajuan tekhnologi dengan sebaik mungkin untuk membantu memudahkan dalam upaya menanamkan nilai-nilai akhlak. Membangun komunikasi untuk menyamakan persepsi serta menyatukan visi dan misi sudah mutlak dijalankan, karena waktu terbanyak anak bukan di sekolah melainkan dirumah dan dilingkungan mereka masing-masing. 3. Setelah membandingkan antara nilai rata-rata dan persentase tes tahap I dengan nilai rata-rata dan persentase tes tahap II maka, akan didapatkan peningkatan prestasi belajar sebesar 260 poin atau 6,19%. Pada tes tahap I dengan nilai rata-rata program pengembangan 2908 atau 69,24%, dan pada tes tahap II dengan nilai rata-rata program pengembangan 3168 atau 75,43%