Hubungan Emotional Intellegence (EI) dengan Akhlak Siswa MA. Annajah Petukangan-Jakarta
Main Author: | Cholilah Pulungan |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Pola pembangunan SDM di indonesia selama ini terlalu mengedepankan IQ (Kecerdasan Intelektual) dan materialism tetapi mengabaikan EQ (Kecerdasan Emosi) terlebih SQ (Kecerdasan Spiritual). Pada umumnya masyarakat Indonesia memang memandang IQ paling utama, dan menganggap EQ sebagai pelengkap, sekedar modal dasar tanpa perlu dikembangkan lebih baik lagi. Fenomena ini yang sering tergambar dalam pola asuh dan arahan pendidikan yang diberikan orang tua dan juga sekolah-sekolah negeri atau swasta. Maka tidak heran kalau banyak siswa Madrasah Aliyah yang berprestasi kemudian menjadi siswa yang urakan, mengabaikan tanggungjawabnya dalam menjalani proses pendidikan di sekolah, merokok, narkoba, pergaulan bebas, dan tawuran sering dilakukan. Budaya kritis yang cenderung negatif karena mengurangi kesopanan pada guru dan orang tua, selama ini menjadi ciri adanya perubahan budaya pada remaja siswa di Indonesia. Gambaran ini, merupakan kurangnya pengetahuan tentang diri (EQ) tidak dimiliki oleh peserta didik kita, akibatnya terjadi �kekosongan� yang kemudian diisi oleh sentiment, kemarahan, kesombongan dan sifat-sifat buruk lainnya, yang menggerakkan sikap untuk berbuat jahat. Hal ini dikarenakan pentingnya pengelolaan emosi dalam pengambilan keputusan serta bertindak. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan emotional intelligence dengan akhlak siswa dan seberapa besar hubungan emotional intelligence dengan akhlak siswa MA Annajah Petukangan Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis teknik korelasional. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah simple random sampling yang diambil secara acak dari berbagai tingkatan kelas. Adapun sample yang diambil sebanyak 40 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala (angket). Berdasarkan analisis data diketahui bahwa tingkat Emotional Intelligence siswa-siswi MA Annajah Petukangan Jakarta adalah sedang atau cukup dengan hasil 34% dengan hasil koefisien korelasi nilai r = 0.587. berdasarkan analisis Liliefors didapatkan hasil variabel x Lohitung = 0,1162 dan Lo tabel = 0,1400 dengan taraf kritis 0,05 maka Ha diterima, sedangkan variabel y Lohitung = 0,1307 dan Lotabel = 0,1400 dengan taraf kritis 0,05 maka Ha diterima. Sehingga emotional intelligence dan akhlak siswa mempunyai hubungan yang normal